Si Monic Pelacak Terduga Covid-19

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Selasa, 8 Desember 2020 | 19:38 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 440


Jakarta, InfoPublik - Seperti hari-hari biasa, hari itu sejumlah petugas kesehatan di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga, Jawa Tengah, keliling mengecek kondisi pasien. Namun ada yang tak biasa di sore hari itu. Saat mendatangi salah satu kamar, petugas dikejutkan raibnya pasien dari tempat perawatan.

Para petugas kesehatan kelabakan mencari keberadaan pasien laki-laki berusia 68 tahun itu. Petugas juga berkomunikasi dengan pihak keluarga, namun mereka juga tidak mengetahui keberadaannya.

Karena tak diketahui keberadaannya, mereka akhirnya langsung melapor ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga, Dinas Kesehatan, dan Polres Salatiga.

Bukan tanpa sebab petugas RS kelabakan. Pasien yang kabur ini merupakan pasien yang positif Covid-19. Pasien asal Kelurahan Blotongan Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga ini sudah menjalani perawatan sejak Jumat (30/10/2020).

Menurut Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPAW Salatiga Hasto Nugroho dari hasil swab test kedua, sejatinya pasien direncanakan pulang pada Senin (9/11/2020).

"Karena secara medis kondisi pasien sudah baik, sudah tidak terpasang infus. Sambil menunggu hasil rontgen ulang dan lab darah rutin yang dikerjakan Sabtu tersebut, tapi Sabtu sore diketahui pasien sudah tidak berada di ruang rawat inap," katanya.

Pasien RSPAW Salatiga ini bukan satu-satunya. Ada banyak pasien positif yang sedang dirawat tiba-tiba kabur dari rumah sakit atau saat dijemput petugas. Padahal ia belum aman dari paparan virus Corona.

Namun kini tampaknya kita tak perlu khawatir karena Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ET LIPI) sudah membuat alat untuk mengawasi orang yang terkonfirmasi atau suspek Covid-19. Bahkan alat ini juga bisa mengawasi mereka yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19. Namanya Si-Monic. Si-Monic merupakan singkatan dari Smart Innovated Monitoring for Covid-19

Si-Monic adalah sistem pengawasan individu bagi orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat Covid-19, berbasis wearable device. pertama di Indonesia. Alat ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam aspek pengawasan suspek Covid-19.

Teknologi yang dibenamkan pada wearable device Si-Monic berupa Chip Bluetooth Low Energy (BLE) yang memiliki ID khusus dan terkoneksi dengan internet sehingga pemakainya akan selalu bisa dipantau melalui server terpusat. Namun agar bisa dipantau, pasien harus menginstal aplikasi melalui play store.

Bentuk alat ini menyerupai jam tangan. Dengan mengenakan alat ini, pengawas akan mengetahui informasi pergerakan dan status pengguna apabila pengguna berusaha melepas paksa atau menonaktifkan perangkat dengan cara apapun, karena Si Monic akan selalu diperbaharui.

"Si-Monic telah lolos uji secara laboratorium dan secara fungsional," kata Kepala PPET LIPI Budi Prawara, Selasa (17/11/2020).

Untuk uji coba peralatan, LIPI menyiapkan 20 unit wearable device Si-Monic. Alat ini siap digunakan oleh pasien positif Covid-19 di Jawa Barat.

Penciptaan alat ini tentu sangat bermanfaat dalam mencegah penyebaran atau penularan virus Covid-19. Apalagi saat ini tren kasus positif terus meningkat. Berdasar data covid19.go.id, per 7 Desember jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 581.550 kasus. (Ilustrasi Covid-19. Foto: Gerd Altmann/Pixabay)