Targetkan 60 Ribu Peserta, Kemkominfo Gandeng 88 Perguruan Tinggi Jadi Mitra DTS 2020

:


Oleh Berry, Rabu, 18 Desember 2019 | 08:26 WIB - Redaktur: Admin - 233


JPP, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan peserta beasiswa pelatihan Digital Talent Scholarship 2020 sebanyak 60.000 peserta. Guna melatih dan menyiapkan talenta digital yang kompeten di era industri 4.0, sebanyak 88 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia terlibat aktif sebagai mitra penyelenggara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah hal tak terelakkan yang mempengaruhi dunia dengan sangat cepat dan membawa ke era age of disruption. Presiden menegaskan Big Data, Artificial Intelligence, dan segala teknologi 4.0 telah meruntuhkan semua definisi, ukuran bahkan teori yang selama ini menjadi rujukan.

“Age of disruption ini memberikan peluang yang sangat besar, dan di saat bersamaan juga memunculkan tantangan yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya,” ujar Presiden dalam sambutannya di ASEAN-Republic of Korea CEO Summit di Busan pada 25 November 2019 lalu.

Menurut Kepala Negara, salah satu faktor yang menjadi kunci untuk mendorong keunggulan kompetitif di era baru ini adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Penuhi Kebutuhan Talenta Digital

Laporan World Bank tahun 2016 menunjukkan saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebesar 9 juta orang sepanjang tahun 2015-2030. Artinya, ada pekerjaan rumah bagi kita untuk menghasilkan rata-rata 600.000 orang talenta digital dalam satu tahun.

Guna memenuhi kebutuhan akan SDM di bidang digital, pada tahun 2018 Kemkominfo mulai menginisiasi Program Digital Talent Scholarship dengan memberikan beasiswa pelatihan keterampilan teknis bidang teknologi informasi dan komunikasi untuk 1.000 orang peserta terpilih.

“Sambutan publik begitu luar biasa pada saat itu, salah satunya ditunjukkan dengan jumlah pendaftar sebanyak lebih dari 46.000 orang. Dan tahun ini yang terdaftar 26 ribu dengan peserta telah tersertifikasi mencapai 17.500 orang,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dalam acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Fresh Graduate Academy (FGA) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA) Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2020 di Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Pada tahun 2019 ini, Program DTS memberikan beasiswa kepada 26.000 orang. Peserta terbagi ke dalam 4 jenis akademi yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Coding Teacher Academy (CTA), dan Online Academy (OA).

Setiap peserta dibekali technical skill serta soft skill untuk menunjang perkembangan karir. Bahkan, Program DTS 2019 juga membantu peserta mencari kerja melalui coaching clinic dan platform Simonas Kominfo yang telah dimanfaatkan oleh setidaknya 90 perusahaan nasional untuk menyerap lulusan DTS.

Sasar 60 Ribu Peserta

Tahun 2020. Program DTS akan memberikan beasiswa untuk 60.000 peserta. Empat akademi akan dipertahankan, ditambah dengan Thematic Academy dan Regional Development Academy. Dua akademi terakhir merupakan upaya memberikan perhatian lebih besar pada kaum difabel, masyarakat di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T), maupun masyarakat di berbagai kawasan prioritas pembangunan.

Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan hal itu sebagai komitmen pemerintah untuk mengejar ketertinggalan ketersediaan talenta digital di Indonesia. Menurutnya, dengan target 60.000 peserta hanya memenuhi 10% dari kebutuhan tahunan talenta digital sampai tahun 2035.

“Ini komitmen saya dan Kementerian Kominfo untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang talenta digital. Tidak berhenti sampai di situ. Bahkan dari laporan yang saya terima, pada tahun 2035, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital. Dan setiap tahun dibutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital. Kominfo melakukan (DTS) sebagai stimulan,” jelas Johnny.

Bahkan, dalam Program DTS 2020, tema pelatihan yang ditawarkan lebih beragam. Mulai dari Artificial Intelligence, Big Data Analytics, Cloud Computing, Cybersecurity, Internet of Things, dan Machine Learning.

Ada juga Programming, Graphic Design, Multimedia and Animation, dan Network Administration. Selain itu ada pelatihan Digital Policy, Digital Entrepreneurship, Digital Communication, Business Intelligence, Financial Technology, serta Blockchain.

Sinergi

Menkominfo menjelaskan Program DTS bukanlah sekadar program biasa. Program itu mendapatkan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Riset dan Teknologi. Selain itu ada juga peran perusahaan telekomunikasi dan TIK global, lokal dan startup digital.

“Program ini menunjukkan dengan jelas bahwa sinergi dibutuhkan untuk mencari berbagai terobosan pengembangan DTS. Bapak Presiden juga menyatakan jangan sampai hanya bergantung pada APBN saja. Harus dikembangkan skema inovasi yang baru pula,” ujar Johnny.

Dalam pelaksanaannya, Program DTS pada tahun 2019 didukung oleh 54 Perguruan Tinggi program DTS 2019 yang menjadi mitra Kementerian Kominfo. Tahun depan akan ada penambahan 34 Perguruan Tinggi mitra baru untuk penyelenggara DTS. Dengan demikian, Kemkominfo akan memiliki mitra sebanyak 88 Perguruan Tinggi untuk penyelenggaraan DTS tahun 2020

“Saya ingin mengucapkan apresiasi kepada 54 Perguruan Tinggi program DTS 2019 yang menjadi mitra Kementerian Kominfo dan berkontribusi besar dalam menyukseskan program di tahun 2018 dan ditahun 2019,” ulas Johnny.

Menkominfo menegaskan kerjasama asosiasi bisnis dan profesi, startup lokal, dan perusahaan teknologi global dalam mendukung penyelenggaraan Program DTS merupakan sinergi yang diharapkan agar bisa mengombinasikan infrastruktur digital dan pelatihan digital untuk mewujdukan Indonesia digital.

“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dalam penyelenggaraan DTS 2020. DTS bukan semata program Kementerian Kominfo; DTS adalah sebuah ekosistem triple helix, di mana dunia akademik, mitra-mitra swasta, dan pemerintah bersinergi dalam harmoni. Dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan talenta digital yang unggul,” pungkasnya. (kom/nbh)