Menag Sampaikan Persiapan Haji 2020 di Raker BPKH

:


Oleh Wisnubro, Rabu, 18 Desember 2019 | 16:00 WIB - Redaktur: Admin - 211


JPP JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi menghadiri pembukaan Raker Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Istana Wakil Presiden Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, Menag paparkan informasi terbaru terkait musim haji 2020.

Menag Fachrul Razi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan Nota Kesepahaman dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Dalam Nota Kesepahaman tersebut diatur bahwa kuota haji Indonesia tahun 2020 sebesar 221 ribu orang. Kuota dasar belum bisa ditambah karena keputusan terkait itu menjadi hak OKI (Organisasi Konferensi Islam).

"Tapi mereka memberikan kesempatan untuk penambahan 10 ribu dengan segera mengirim surat. Tampaknya dari bahasa tubuhnya akan ditambah. Mudah-mudahan bisa ditambah," kata Menag di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

"Kita sudah ajukan tambahan. Mudah-mudahan berhasil," tambahnya.

Terkait kuota cadangan, Menag Fachrul Razi menyampaikan akan menambah menjadi 10 persen dari sebelumnya sebanyak 5 persen. Menag minta agar adanya tambahan biaya visa sebesar SAR300 yang diberlakukan mulai tahun ini tidak menambah beban biaya jemaah. "Semoga teman-teman BPKH bisa mengatasinya," tegas Menag.

Tahun 2020, Kemenag juga akan menambah frekuensi layanan makan jemaah haji selama di Makkah. Sudah berjalan tiga tahun terakhir, jemaah mendapat 40 kali makan di Makkah. Tahun 2020 ini, layanan tersebut akan ditambah 10 kali sehingga menjadi 50. Ini dilakukan agar jemaah haji lebih fokus beribadah.

Peningkatan layanan lainnya adalah layanan fast track. Pada 2019, layanan ini keimigrasian ini baru dinikmati sekitar 70 ribu jemaah asal DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Tahun depan, ada lebih dari 38 ribu jemaah akan ikut menikmati layanan ini di Bandara Juanda, Surabaya. Mereka adalah jemaah dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tidak hanya itu, saat masa pemulangan, pengecekan paspor jemaah akan dilakukan di pesawat. Sehingga, jemaah tidak perlu antre terlalu lama usai mendarat di bandara dan embarkasi. "Kita akan ‘manjakan’ jemaah haji Indonesia dalam rangka melakukan ibadah haji," kata Menag Fachrul Razi.

Layanan lainnya adalah fasilitas Eyab di bandara Saudi saat pemulangan. Layanan sejenis lounge ini tahun 2019 baru diberikan kepada 44 kloter jemaah haji Indonesia. Tahun depan diharapkan akan bertambah.

"Tahun ini akan kita tambah. Jemaah merasa nyaman berada di lounge, AC bagus, makanan baik, dan pengurusan administrasi diurus semua oleh petugas," kata Menag.

Hal lainnya terkait pembangunan 60 ribu toilet bertingkat di Mina. Menag Fachrul Razi sudah menyampaikan kepada Arab Saudi agar fasilitas untuk jemaah haji Indonesia lebih didahulukan.

Pemerintah juga akan mulai menggunakan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji tahun 2020. "Asrama haji tetap di Bekasi, kira-kira perjalanan satu setengah jam ke Bandara Kertajati," tutup Menag.(agm)