[SIARAN PERS] Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital

: Wamenkominfo Nezar Patria dalam Digital Economy Dialogue: Social Impact & Adoption in the Digital Economy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (27/03/2024).


Oleh Elvira, Kamis, 28 Maret 2024 | 09:41 WIB - Redaktur: Elvira - 326


Siaran Pers No. 237/HM/KOMINFO/03/2024

Rabu, 27 Maret 2024

tentang

Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital

Pemerintah mendorong aktivitas riset dan pengembangan bidang ekonomi digital untuk mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan upaya itu menjadi komitmen agar ekosistem ekonomi digital nasional bisa tumbuh dan berkembang.

"Upaya mendorong aktivitas riset dan pengembangan untuk menghadirkan efektivitas dan efisiensi teknologi bagi pelaku ekonomi digital ini penting sekali, R&D ini saya kira salah satu aspek kunci bagi ekonomi digital untuk bisa bertumbuh dan berkembang," kata Wamen Nezar Patria dalam Digital Economy Dialogue: Social Impact & Adoption in the Digital Economy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).

Wamen Nezar Patria menyatakan Pemerintah juga berupaya mengoptimalkan riset dan inovasi untuk solusi startup lokal dan akses informasi strategis guna mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu, Wamenkominfo menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap inovasi ataupun invensi teknologi.

“Lalu adopsi teknologi digital juga harus ditingkatkan di sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, pertanian, logistik, dan keuangan,” tandasnya.

Menurut Wamen Nezar Patria, Pemerintah terus berusaha menggalakkan pendanaan dan investasi pada ekonomi digital karena saat ini persentase pengeluaran PDB untuk sektor TIK di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain.

Wamenkominfo mengungkapkan proyeksi ekonomi digital Indonesia pada 2024 akan menyumbang hingga 4,6 persen dari produk domestik bruto. Namun, nilai tersebut masih relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara maju.

"Masih kecil kalau kita bandingkan dengan kontribusi ekonomi digital di sejumlah negara maju, semisal Amerika atau negara-negara Eropa dan juga China yang rata-rata sudah di atas 40 dan 50 persen lebih sumbangan ekonomi digitalnya kepada produk domestik bruto," jelasnya.

Namun, Wamen Nezar Patria optimistis jika ekonomi digital nasional akan berkembang pesat. Menurutnya, penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

"Penerapan digital financial services di Indonesia seperti adopsi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS turut berkontribusi pada perkembangan ekosistem ekonomi digital kita," tegasnya.

Wamenkominfo Nezar Patria menambahkan berkat QRIS, Indonesia menjadi kekuatan utama pembayaran digital di Asia Tenggara dengan proyeksi pertumbuhan nilai pasarnya mencapai USD760 Miliar pada Tahun 2030.

Biro Humas Kementerian Kominfo