[SIARAN PERS] Kolaborasi Kembangkan Large Language Model Mutakhir

:


Oleh Elvira, Sabtu, 2 Desember 2023 | 12:31 WIB - Redaktur: Elvira - 66


Siaran Pers No. 519/HM/KOMINFO/11/2023

Kamis, 30 November 2023

tentang

Kolaborasi Kembangkan Large Language Model Mutakhir

Indonesia tengah mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bagian Large Language Model (LLM) untuk implementasi teknologi Artificial Intelligence (AI). 

Sebagai model bahasa mutakhir, Wakil Menteri Komunikasi dan Infomatika Nezar Patria mengharapkan dapat segera dimanfaatkan berbagai pihak secara luas.

“Apalagi untuk membuat satu foundation model sendiri untuk LLM. Saya kira ini yang paling sulit, karena kalau pemakaian Chat GPT sekarang lebih on top dari foundation model itu,” jelasnya dalam Press Conference Kerja Sama Pengembahan Large Language Model Bahasa Indonesia di Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).

Menurut Wamenkominfo, setiap individu bisa membuat aplikasi apapun, namun pengembangan foundation model dan untuk menghimpun pemakaian dengan content type bahasa yang ada di ASEAN merupakan satu misi yang luar biasa.

“Ditambah bahasa-bahasa yang ada di Nusantara itu luar biasa lagi. Kita ada ratusan bahasa daerah yang bisa dimasukkan ke situ. Pasti akan membuat satu dasar aplikasi-aplikasi yang sangat berguna nantinya,” tuturnya.

Wamen Nezar Patria memberikan contoh Infocom Media Dvelopment Authority Singapura yang tengah mengembangkan software AI verified. Software itu bisa digunakan pengembang AI untuk memeriksa kesesuaian model merujuk pada berbagai prinsip etika AI global.

“Tata kelola AI di Singapura juga didukung keterlibatan advisory council on the ethical use of AI and data dalam mendampingi pemerintah dalam melakukan pengembangan kebijakan etika dan tata kelola AI,” tuturnya.

Sementara itu, di Bangladesh, Microsoft mengembangkan program aplikasi untuk bisa menerjemahkan petunjuk-petunjuk memaksimalkan hasil pertanian dalam beragam bahasa. Seperti Bahasa Urdu yang dipakai oleh petani yang ada di pelosok Bangladesh.

“Biasanya mereka jarang berhubungan menggunakan chat atau messenger. Cukup pakai voice (bicara) dan mereka bisa saling berkomunikasi di antara suku-suku yang ada di sana untuk bisa melakukan trading, sharing, dan juga memaksimalkan usaha pertanian,” jelas Wamenkominfo.

Wamen Nezar Patria mengapresiasi kerja sama Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artificial Indonesia (Korika), Badan Riset dan Inovasi Nasional, Glair.ai, Datasaur.ai, dan Al Singapore itu.

“Upaya ini tidak hanya dilaksanakan pemerintah, tetapi juga oleh lembaga riset serta pelaku industri. Tentu saja proyeksi Sea-Lion yang sedang dikerjakan oleh rekan-rekan dari GDP Venture (Glair,ai dan Datasaur.ai) dan Al Singapore (AISG) merupakan inisiatif yang sangat baik,” ungkapnya 

Wamenkominfo Nezar Patria mengharapkan inisiasi proyek kolaboratif akan bisa berkembang dan dapat menginspirasi berbagai inisiatif serupa. Bagaimanapun, Pemerinrtah akan terus mendorong pengembangan  teknologi AI dengan memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risiko negatifnya. 

“Itu saya kira stand point pemerintah pada saat ini, agar inovasi-inovasi AI bisa berkembang dan sekaligus kita juga bisa memonitor, memitigasi risiko yang akan muncul,” tandasnya.

Dalam konferensi pers itu hadir Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Kepala Pusat Penelitian Ilmu Data dan Informasi BRIN Esa Prakarsa, CTO GDP Venture/CEO GDP Labs On Lee, dan Presiden Korika Hammam Riza.

Biro Humas Kementerian Kominfo