Ekspor Pertanian Indonesia ke Vietnam Terus Meningkat Signifikan

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 28 April 2017 | 17:20 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 755


Jakarta, InfoPublik - Sektor pertanian Indonesia kembali menunjukkan kinerja yang positif dengan peningkatan yang signifikan pada transaksi ekspor ke Vietnam. Berdasarkan data yang dirilis oleh KBRI Hanoi, tiga produk pertanian utama yang diekspor ke Vietnam adalah pupuk, pakan ternak dan bahan-bahan pakan ternak, serta kacang mete. Tercatat hanya untuk bulan Februari 2017 saja, tiga produk tersebut telah mendatangkan devisa bagi Indonesia sebesar US$25.031.364. Nilai ini meningkat hingga 49,9% atau setara US$8.330.607 bila dibandingkan nilai ekspor pada bulan Februari 2016 yang sebesar US$16.700.757. 

Pakan ternak masuk dalam kategori produk ekspor Indonesia ke Vietnam yang meningkat secara signifikan. Seperti yang disampaikan oleh Minister Counsellor KBRI Hanoi Suryana Sastradiredja, ekspor pakan ternak dan bahan ternak pada bulan Februari 2017 meningkat hingga 244,3% bila dibandingkan tahun sebelumnya . "Ekspor pakan ternak ke Vietnam mencapai US$8.375.399. Nilai ini jauh meningkat dibandingkan bulan februari 2016 yang tercatat hanya US$2.432.313," tulis Sastradiredja dalam keterangan pers KBRI Hanoi. 

Produk pertanian lainnya yang juga meningkat secara signifikan adalah pupuk. Ekspor pupuk Indonesia ke Vietnam pada Februari 2017 sebesar US$9.492.651 atau meningkat 101,74% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai US$4.705.285.

Untuk meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Vietnam di semua sektor, selama bulan Maret tahun ini, tim KBRI Hanoi telah menemui perusahaan dan agen perjalanan wisata di Hanoi dan sekitarnya. Salah satu perusahaan yang ditemui oleh KBRI Hanoi adalah perusahaan di bidang ekspor/impor produk pertanian dan perikanan. 

Sastradiredja mengharapkan pertemuan tersebut dapat memudahkan pihaknya untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi kebutuhan dan peluang bisnis. Di samping itu, pertemuan juga diharapkan dapat menghubungkan dengan mitra yang sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan para pelaku usaha dari kedua negara.