Ekspor Impor, Upah Pekerja, Nilai Tukar dan IPM Maret 2017

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 18 April 2017 | 18:19 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 1K


Jakarta, InfoPublik - Senin 17 April 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis beberapa data strategis tentang Perkembangan Ekspor Impor Indonesia Maret 2017, Perkembangan Upah Pekerja/Buruh Maret 2017, Perkembangan Nilai Tukar Eceran Rupiah Maret 2017, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2016. Berikut ini disampaikan ringkasan data-data tersebut:

I. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET  2017 

PERKEMBANGAN EKSPOR

1⃣.    Nilai ekspor Indonesia Maret 2017 mencapai US$14,59 miliar atau meningkat 15,68 persen dibanding ekspor Februari 2017. Demikian juga dibanding Maret 2016 meningkat 23,55 persen.

2⃣.    Ekspor nonmigas Maret 2017 mencapai US$13,11miliar, naik 14,86 persen dibanding Februari 2017, demikian juga dibanding ekspor Maret 2016  naik 24,03 persen.

3⃣.    Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2017 mencapai US$40,61 miliar atau meningkat 20,84 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$36,66 miliar atau meningkat 21,61 persen.

4⃣.    Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2017 terhadap Februari 2017 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$459,4 juta (32,84 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada berbagai produk kimia sebesar US$31,8 juta (9,05 persen).

5⃣.    Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Maret 2017 naik 19,93 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 22,84 persen, dan ekspor hasil tambang & lainnya naik 32,26 persen.

6⃣.    Ekspor nonmigas Maret 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$1,78 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,51miliar dan Jepang US$1,26 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,72 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,46 miliar.

PERKEMBANGAN IMPOR

1⃣.    Nilai impor Indonesia Maret 2017 mencapai US$13,36 miliar atau naik 17,65 persen dibanding Februari 2017. Namun jika dibandingkan Maret 2016 meningkat  18,19 persen. 

2⃣.    Impor nonmigas Maret 2017 mencapai US$11,10 miliar atau naik 24,94 persen dibanding Februari 2017. Begitu pula jika dibanding Maret 2016 meningkat 13,81 persen. 

3⃣.    Impor migas Maret 2017 mencapai US$2,26 miliar atau turun 8,54 persen dibanding Februari 2017. Sedangkan jika dibanding Maret 2016 naik 45,70 persen.

4⃣.    Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret dibanding Februari 2017 adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$399,4 juta (36,84 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan benda-benda dari besi dan baja US$85,8 miliar (40,06 persen). 

5⃣.    Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2017 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$7,75 miliar (25,75 persen), Jepang US$3,42 miliar (11,34 persen), dan Thailand US$2,15 miliar (7,15 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 20,87 persen, sementara dari Uni Eropa 9,45 persen. 

6⃣.    Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Maret 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 4,75 persen, 18,05 persen, dan 6,52 persen.

II. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH MARET 2017

1⃣.  Rupiah terapresiasi 0,22 persen terhadap dolar Amerika pada Maret 2017. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu kelima Maret 2017 yang mencapai Rp13.307,84 per dolar Amerika. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp13.206,38 per dolar Amerika pada minggu kelima Maret 2017.

2⃣.   Rupiah terapresiasi 0,31 persen terhadap dolar Australia pada Maret 2017. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu ketiga Maret 2017 yang mencapai Rp10.089,17 per dolar Australia. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp9.882,50 per dolar Australia pada minggu ketiga Maret 2017.

3⃣.  Rupiah terdepresiasi 1,46 persen terhadap yen Jepang pada Maret 2017. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu kelima Maret 2017 yang mencapai Rp118,85 per yen Jepang. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Utara yang mencapai Rp120,87 per yen Jepang pada minggu kelima Maret 2017.

4⃣.  Rupiah terdepresiasi 2,00 persen terhadap euro pada Maret 2017. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu kelima Maret 2017 yang mencapai Rp14.367,07 per euro. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Banten yang mencapai Rp14.587,33 per euro pada minggu kelima Maret 2017.

III. PERKEMBANGAN UPAH PEKERJA/BURUH

1⃣.  Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2017 naik sebesar 0,42 persen dibanding upah buruh 
tani Februari 2017, yaitu dari Rp49.268,00 menjadi Rp49.473,00 per hari. Upah riil mengalami kenaikan
sebesar 0,52 persen1)
.
2⃣.  Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2017 naik 0,08 persen dibanding 
upah Februari 2017, yaitu dari Rp83.657 menjadi Rp83.724 per hari. Upah riil mengalami kenaikan
sebesar 0,10 persen1)

1) Perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh seperti: buruh tani dan buruh informal perkotaan, yaitu 
kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Semakin tinggi upah riil makam semakin tinggi daya beli upah buruh, atau sebaliknya.

IV. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

1⃣  Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Pada tahun 2016, IPM Indonesia telah mencapai 70,18. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin dibandingkan dengan IPM Indonesia pada tahun 2015 yang sebesar 69,55.

2⃣.    Pada tahun 2016, status pembangunan manusia di Indonesia meningkat dari “sedang” menjadi “tinggi”. IPM Indonesia pada tahun 2016 tumbuh sebesar 0,91 persen dibandingkan tahun 2015.

3⃣.    Selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,90 tahun, meningkat 0,12 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,72 tahun, meningkat 0,17 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,95 tahun, meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp 10,42 juta rupiah pada tahun 2016, meningkat Rp 270 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk info detil dan unduh data silakan akses website BPS www.bps.go.id

Salam,
Humas Badan Pusat Statistik (BPS)
Website   : www.bps.go.id
Twitter     : bps_statistics
Facebook : badan pusat statistik
Youtube     : BPS Statistics