Kemendag Fasilitasi Kesepakatan Asosiasi Ritel dengan Distributor, Tetapkan HET Gula, Minyak Goreng dan Daging

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 6 April 2017 | 23:10 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 525


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) komoditas gula, minyak goreng, dan daging guna menjaga stabilitas harga ketiga bahan pokok tersebut. Untuk memastikan pelaksanaan kebijakan tersebut, Kemendag juga memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging yang ditandatangani hari ini, Selasa (4/4) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

"Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan HET untuk komoditas gula sebesar Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp80.000/kg. Masyarakat dapat memperoleh komoditas pangan tersebut di ritel modern mulai 10 April 2017. Untuk memastikan terlaksananya kebijakan ini, Kemendag turut memfasilitasi penandatanganan MoU antara Aprindo dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging," jelas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Dalam MoU tersebut, kata Mendag, dicapai kesepakatan harga jual gula dari produsen sebesar Rp11.900/kg franco DC dengan kemasan 1 kg, dan Rp10.900/kg loco pabrik yang dikemas ukuran 50 kg untuk dikemas ulang dalam kemasan 1 kg oleh masing-masing ritel. Adapun kebutuhan per bulan sebanyak 11.520 ton per bulan. Sedangkan batas waktu pembayaran yang ditetapkan adalah selama 14 hari.

Untuk daging beku, harga jual dari distributor sebesar Rp75.000/kg dan dijual di ritel Rp80.000/kg. Rata-rata kebutuhan sebanyak 122,5 ton per bulan. Batas waktu pembayaran yang ditetapkan adalah 14 hari.

Sementara itu untuk minyak goreng, harga jual dari produsen Rp10.500/liter dan dijual di ritel Rp11.000/liter. Kebutuhan komoditas ini sebanyak 9, 22 juta liter per bulan, di antaranya akan dipenuhi dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) 2,10 juta liter dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) 1,80 juta liter (menyesuaikan dengan kapasitas packing line). Batas waktu pembayaran yang ditetapkan adalah 14 hari.

Penetapan HET ini dipastikan tidak akan membuat dunia usaha merugi. "Penetapan HET ini dimaksudkan untuk membuat titik keseimbangan harga yang baru untuk kepentingan konsumen dan rakyat, tanpa merugikan pelaku usaha," tegas Mendag. 

Mendag juga memastikan pelaksanaan kebijakan HET akan dikawal Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). "KPPU akan mengawal pelaksanaan kebijakan HET serta akan memberlakukan sanksi tegas apabila terjadi tindakan yang mengarah ke persaingan usaha yang tidak sehat," ungkap Enggar.

Relatif Stabil
Perkembangan harga barang kebutuhan pokok terpantau relatif stabil walaupun masih berada di atas harga eceran tertinggi yang ditetapkan. Harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per Senin (3/4) dibandingkan Senin minggu lalu (27/3) umumnya juga relatif stabil (turun/naik 0-2%).

Komoditas yang harganya stabil antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, jagung, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih. Sedangkan untuk cabe merah keriting, cabe merah besar, cabe rawit merah, dan bawang merah turun lebih dari 2%.

Dengan kondisi yang ada saat ini, Kemendag memastikan pasokan cukup dan harga stabil menjelang puasa, Lebaran, dan Idul Adha. "Kami menjamin suplai akan tersedia dan harga akan tetap stabil menjelang puasa, Lebaran, hingga Idul Adha," pungkas Mendag.

--selesai--

Informasi lebih lanjut hubungi:
Luther Palimbong
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: pusathumas@kemendag.go.id
Indrasari Wisnu Wardhana
Plt. Direktur Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3858210, 021-3858171
Email: wisnu@kemendag.go.id