Data Strategis Perkembangan Inflasi Maret 2017

:


Oleh Irvina Falah, Selasa, 4 April 2017 | 13:36 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 923


Hari Senin 3 April 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis beberapa data strategis tentang perkembangan inflasi dan data strategis lainnya. Berikut ini disampaikan ringkasan data-data tersebut:

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

1.    Pada Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22. Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dengan IHK sebesar 134,11 dan terendah terjadi di Padang dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 134,04 dan 125,22. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24 persen dengan IHK sebesar 135,67 dan terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,26 dan 127,74.

2.    Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,30 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,08 persen.

3.    Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2017 sebesar 1,19 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,61 persen.

4.    Komponen inti pada Maret 2017 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2017 terhadap Maret 2016) sebesar 3,30 persen.

B. PERKEMBANGAN INDEKS HARGAPERDAGANGAN BESAR

1.    Pada Maret 2017 Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen naik sebesar 0,23 persen terhadap bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Kelompok Barang Ekspor Nonmigas sebesar 2,64 persen.

2.    IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Maret 2017 naik sebesar 0,18 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas aspal sebesar 1,46 persen, besi beton1,01 persen, besi lainnya 0,70 persen, pasir 0,59 persen, dan batu bata 0,51 persen.

3.    IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal pada Februari 2017 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen, 0,17 persen, dan 0,37 persen terhadap bulan sebelumnya.

C. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS

1.    NTP nasional Maret 2017 sebesar 99,95 atau turun 0,38 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,39 persen lebih besar dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)  sebesar 0,01 persen.

2.    Pada Maret 2017, NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan terbesar (1,37 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Papua Barat mengalami kenaikan tertinggi (0,58 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

3.    Pada Maret 2017 terjadi deflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,10 persen disebabkan oleh turunnya dua dari tujuh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga.

4.    Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Maret 2017 sebesar 108,93 atau turun 0,63 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. 


D. PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL FEBRUARI 2017

1.    Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia Februari 2017 naik 7,80 persen dibanding jumlah kunjungan wisman Februari 2016, yaitu dari 888,31 ribu kunjungan menjadi 957,58 ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Januari 2017, mengalami penurunan sebesar 7,29 persen.

2.    Secara kumulatif (Januari–Februari) 2017, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,99 juta kunjungan atau naik 16,91 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 1,70 juta kunjungan.

3.    Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Indonesia pada Februari 2017 mencapai rata-rata 52,57 persen atau naik 0,42 poin dibandingkan dengan TPK Februari 2016 yang tercatat sebesar 50,66 persen. Sementara itu, jika dibanding TPK Januari 2017, TPK hotel berbintang pada Februari 2017naik 1,91 poin.

4.    Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Indonesia selama Februari 2017 tercatat sebesar 1,91 hari, terjadi kenaikan 0,08 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2016.
 
Untuk info detil dan unduh data silakan akses website BPS www.bps.go.id

Salam,
Humas Badan Pusat Statistik (BPS)
Website   : www.bps.go.id
Twitter     : bps_statistics
Facebook : badan pusat statistik
Youtube     : BPS Statistics