Presiden Jokowi Menilai Progres Bendungan Sei Gong Cepat

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 24 Maret 2017 | 11:36 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 457


Batam, InfoPublik - Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau perkembangan pembangunan Bendungan Sei Gong yang terletak di Desa Sijantung, Kecamatan Galang Kota Batam, Kamis (23/3). 

"Ini waduk (bendungan) Sei Gong seluas 355 hektar yang akan bisa menampung 11 juta m3, airnya nanti digunakan di (pulau) Galang, Rempang, dan utamanya Kota Batam yang masih kekurangan. Kalau rencananya akan selesai akhir 2018, tapi tadi kita berbincang disana bisa maju pertengahan tahun depan bisa selesai," tutur Presiden.

Presiden mengatakan bahwa bendungan Sei Gong merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada Kabinet Kerja. "Ini (konstruksinya) baru mulai 2016 awal, cepat sekali pembangunannya dan hari ini progresnya sudah 35 persen," tambah Presiden.

Selain Menteri Basuki, turut hadir pada kesempatan tersebut adalah Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Walikota Batam H.M Rudi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso, Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiasih dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

Menteri Basuki mengatakan percepatan pekerjaan ini dimulai awal 2016 sampai 2018 dengan melakukan kerja 3 shift selama 7 hari kerja dan penambahan alat.

Pembangunan Bendungan Sei Gong dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak, dengan nilai konstruksi sebesar Rp 238,44 miliar yang akan mensuplai kebutuhan air baku sebesar 400 liter per detik. 

Suplai air baku di Pulau Batam utamanya memang berasal dari 8 bendungan yang sudah ada. Sehingga dibutuhkan tambahan pasokan untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan penduduk di pulau tersebut. 

"Khususnya Pulau Batam dan sekitarnya ini, bendungan bukan untuk irigasi tapi untuk air baku, kebutuhannya saat ini adalah 3.250 liter per detik. Sekarang dengan 8 bendungan yang sudah ada di Pulau Batam, hanya bisa mensuplai sekitar 2.800 liter per detik jadi masih kurang 400 liter per detik," tutur Menteri Basuki.

Delapan waduk yang sudah ada saat ini yakni Waduk Sei Baloi, Waduk Sei Nongsa, Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Ladi, Waduk muka kuning, Waduk Duriangkang, Waduk Rempang, Waduk Tembesi, dan Embung kebun raya. 

Untuk itu, saat ini Kementerian PUPR sedang mencari lokasi lain yang memiliki potensi untuk dibangun embung dan bendungan muara seperti  Bendungan Sei Gong. 

Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air baku, bendungan ini juga dibangun sebagai fungsi konservasi Sumber Daya Air, pendidikan dan diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Batam.

Diketahui bahwa selain membangun 49 bendungan baru, Kementerian PUPR juga, meneruskan 16 pembangunan bendungan yang belum selesai tahun 2014. Pembangunan bendungan baru tersebut telah dimulai dibangun sejak tahun 2015 yaitu sebanyak  13 bendungan, tahun 2016 sebanyak 8 bendungan dan 9 bendungan akan dibangun pada 2017 ini. 

Ditargetkan pada akhir 2019 nanti sebanyak 29 bendungan telah selesai dan dapat menambah tampungan air sebanyak 1,7 miliar meter kubik.

Selain menunjang ketahanan pangan, peningkatan kuantitas air juga demi memenuhi aspek kebutuhan manusia lainnya seperti kebutuhan air rumah tangga (domestik), perkotaan (municipal), dan kegiatan industri (industrial). (*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR