Jusuf Kalla Tekankan Penghematan Anggaran untuk Pelaksanaan Asian Games 2018

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 16 Maret 2017 | 10:42 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 402


Jakarta, InfoPublik - Usai memimpin rapat persiapan Asian Games 2018 di Lantai III Kemenpora,  Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menggelar konfrensi pers dengan media di lobi Kemenpora Graha Pemuda Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3) siang.
 
Pada konpers tersebut, Wapres JK mengatakan bahwa penyelenggaraan Asian Games 2018 ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia setelah 56 tahun yang lalu namun tetap harus menerapkan penghematan anggaran. "Penyelenggaraan Asian Games perlu penghematan dan harus lebih sederhana serta tidak jor-joran berhura-hura agar banyak negara yang sanggup menjadi penyelenggara, demikian pula untuk olimpiade," kata Wapres. 
 
Demikian pula tentang anggaran negara, masyarakat harus dipahamkan bahwa sebenarnya sudah Rp 30 triliun untuk Asian Games. Wapres juga menyampaikan sejauh ini Indonesia telah mengeluarkan anggaran Rp 30 triliun, yang Rp 25 triliun untuk infrastruktur dan prasarana baik di Jakarta, Palembang, Bandung, dan Banten, sebagai sarana pendukung yang setelahnya dapat terus dipakai. 
 
"Mengenai dana Rp 4 triliun sebenarnya istilahnya bukan pemangkasan karena baru berbentuk usulan belum diputuskan pemerintah. Efesiensi tetap tidak mengurangi kemeriahan serta target menembus urutan 8-10 Asia tetap tercapai. Biaya itu kan tidak hanya dari APBN, ada sponsor, promosi, karcis-karcis masuk yang dapat menopang, intinya efesiensi dilakukan namun standard OCA tetap menjadi acuan," demikian Wapres menambahkan. 
 
Sementara Menko PMK Puan Maharani dalam pengantar rapat menyampaikan apresiasi atas upaya percepatan soal Asian Games oleh Wapres JK. "Pak JK terus bergerak cepat memeriksa koordinasi penyelenggaraan Asian Games dengan baik. Paling tidak sudah tiga kali Pak JK melakukan pertemuan dan sudak pasca dimintanya beliau oleh Presiden untuk mengawal Asian Games," katanya.
 
Senada dengan itu, Menpora juga menyampaikan apresiasi atas upaya cepat yang dilakukan oleh Wapres JK terkait Asian Games. "Saya sangat apresiasi dukungan dan kehadiran Pak JK di Kemenpora. Ini baru pertama kali dalam sejarah Wapres hadir langsung ke Kemenpora untuk memantau kesiapan kita bersama untuk persiapan dan penyelenggaraan Asian Games," ujar Menpora.
 
Lebih lanjut untuk pencapaian prestasi atlet Indonesia, Menpora menekankan pentingnya keberadaan wasit dan pelatih bersertifikasi. "Sertifikasi bagi wasit dan pelatih juga penting untuk pencapaian prstasi, demikian pula halnya dengan pendidikan atlet yang perlu menjadi perhatian karena banyak atlet yang belum bisa menyelesaikan jadwal sekolah atau kuliahnya. Saya akan berkoordinasi dengan Kemendikbud dan Kemenristek Dikti, dan telah disetujui oleh Pak Wapres," tambahnya.
 
Untuk sukses prestasi secara garis besar dipaparkan sejumlah langkah strategis yaitu, pertama, manajemen pembinaan atlet, melakukan penataan jalur karier atlet dengan mengaktifkan kembali skuat PRIMA Pratama, bersumber dari PPLP, SKO, dan klub-klub olahraga, serta sebagai pelapis setiap dua tahun sekali direkrut 300 atlet muda potensial berbakat. Kedua, intensifikasi kepelatihan performa tinggi. Ketiga, intensifikasi manajemen prestasi Satlak PRIMA melalui program pelatihan dan pembinaan ditahun 2017, try out maksimal empat kali, dan program Overseas Training Camp di luar negeri dan ke empat, secara bertahap menciptakan lingkungan keunggulan (High Performance Envronment) di sentra-sentra kepelatihan pelatnas cabor dengan standar internasional. 
 
Hadir pula dalam rapat tersebut Tim Ahli Wapres, Deputi-deputi Kemenko PMK, Stafsus Kemenko PMK, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, Deputi-deputi Kemenpora, Staf Ahli dan Khusus Menpora, Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani,  Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah Agus Prabowo, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana Waketum KOI Muddai Madang, EF Hamidi Sekjen KONI, Ketua Satlak PRIMA Achmad Soetjipto, Direktur-direktur Eksekutif Cabor Satlak PRIMA, Plt. Sekjen INASGOC Harry Warganegara. (amr/cah)