Kementerian PUPR Perbaiki Sistem Drainase Utama Kota Jambi

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 15 Maret 2017 | 10:53 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 1K


Jambi, InfoPublik – Pada saat curah hujan tinggi banjir kerap terjadi di Kota Jambi, dimana salah satu penyebabnya adalah aliran air anak-anak Sungai Batanghari yang tidak dapat mengalir ke sungai utama tersebut disebabkan saat bersamaan juga meluap. Hal ini mengakibatkan air kembali masuk ke anak-anak sungai (back water) dan menggenangi kawasan permukiman. Kapasitas sungai tidak dapat menampung akibat penyempitan alur sungai, sedimentasi, dan sampah. 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dalam penanggulangan banjir, disamping pembangunan infrastruktur fisik, juga diperlukan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai. 

Untuk mengatasi permasalahan itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera VI melakukan pembangunan prasarana pengendalian banjir Kota Jambi melalui tiga langkah utama. Pertama, pembangunan pintu air untuk mencegah back water dan pembangunan stasiun pompa pada muara anak sungai untuk mengeluarkan debit air ke Sungai Batanghari.
Kedua, memperbaiki alur sungai sehingga kapasitasnya sesuai dengan debit banjir rencana dan terakhir meningkatkan sistem drainase Kota Jambi yang menuju sungai dan anak sungai
Dari 8 drainase primer yang ada, pembangunan prasarana pengendalian banjir baru dapat dilaksanakan pada 4 sistem drainase utama yakni Sistem Danau teluk, Sistem Sungai Tembuku, Sistem Sungai Asam dan Sistem Danau Sipin. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah sehingga penanganannya dilakukan berdasarkan skala prioritas. 

Pembangunan 4 sistem drainase itu akan melindungi 1.440 Ha kawasan yang selama ini mengalami banjir atau 30 persen dari seluruh kawasan seluas 4.515 Ha. 

Pembangunan pengendalian banjir Kota Jambi dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (2013-2017) dengan anggaran pembangunan turap sheet pile sebesar Rp 278 milyar. Sampai dengan akhir Februari 2017, progres fisiknya telah mencapai 82,23% 

"Pembangunan Pengendalian Banjir Kota Jambi berupa normalisasi sungai, pembangunan penahan tebing, pembangunan rumah pompa, pengadaan pompa dan pembangunan pintu air," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, ketika melakukan kunjungan lapangan ke Prasarana Pengendalian Banjir Kota Jambi, di Jambi, Jumat, (10/3). 

Pembangunan pengendali banjir pada Sistem Danau Teluk meliputi pekerjaan normalisasi sungai sepanjang 600 meter, dinding penahan tanah sepanjang 350 meter, rehabilitasi air pintu sebanyak 2 unit, dan pengadaan pintu air sebanyak 1 unit.

Pada Sistem Sungai Tembuku pekerjaannya terdiri atas normalisasi sungai baru sepanjang 2 kilometer, dinding penahan tanah sepanjang 159 meter, turap sepanjang 796 meter, rumah pompa, pintu air, rumah jaga, pengadaan pompa air dan mekanikal, taman dan pedetrian, dan jembatan berukuran 2x15 meter.

Kemudian Sistem Sungai Asam pekerjaannya terdiri atas: normalisasi sungai sepanjang 2 kilometer, turap sepanjang 267 meter, rumah pompa, pintu air, rumah jaga, pengadaan pompa dan mekanikal elektrikal sebanyak 6 unit pompa. Sedangkan untuk pekerjaan pembangunan  Sistem Danau Sipin yaitu berupa perbaikan alur sungai sepanjang 600 meter. (*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR