KTT IORA Akan Hasilkan Empat Dokumen

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 6 Maret 2017 | 09:44 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 538


Jakarta, InfoPublik - KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) akan menghasilkan empat dokumen untuk mendorong kawasan Samudra Hindia menjadi damai, stabil, dan sejahtera.

Keempat dokumen itu antara lain IORA Concord, IORA Action Plan, IORA Declaration on Preventing and Countering Terorism and Violent Extrimism, terakhir Joint Declaration of the IORA Bussiness Community to Build Partnerships For a Sustainable and Equitable Economic Growth.

"KTT IORA akan menghasilkan empat dokumen yang akan disepakati oleh para kepala negara anggota IORA," ujar Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia Sudarma, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (5/3).

Keempat dokumen diatas, sudah dibahas pada pertemuan tingkat pejabat tinggi pada Minggu (5/3) dan sudah mendapatkan dukungan dari 21 anggota IORA dan 7 mitra dialog. Kemudian, secara berjenjang akan diskusikan pada level menteri pada Senin (6/3), setelah itu akan disahkan pada tingkatan kepala negara atau perdana menteri pada Selasa (7/3).

Dokumen yang paling utama yakni IORA Concord yang juga disebut sebagai Jakarta Concord, merupakan dokumen strategis yang berisi visi dan norma kerja sama IORA kedepannya, untuk memperkuat arsitektur regional dalam menghadapi tantangan di kawasan. Kedua IORA Action Plan, dokumen yang memuat aksi untuk implementasi Jakarta Concord dan memperkuat implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral.

Ketiga, IORA Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism yakni kesepakatan bersama negara-negara anggota IORA mengenai pentingnya memerangi terorisme dan kekerasan ektrimis. Terakhir, Joint Declaration of the IORA Bussiness Community to Build Partnerships for a Sustainable Economic Growth memperkuat kerja sama dan kemitraan untuk perluasan dan diversikasi perdagangan dan investasi, dengan fokus pada UKM.

Menurutnya, Indonesia berpandangan bahwa IORA perlu dikembangkan untuk memperkuat regionalisme dan mendorong budaya dialog (habit of dialogue). "Upaya itu dilakukan melalui pengembangan norma, rules of engagement, dan kelembagaan," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan manfaat kawasan Samudra Hindia bagi Indonesia, diantaranya sebagai sumber investasi yang potensial, dengan total nilai mencapai USD 3,05 miliar, atau 41 persen dari seluruh nilai realisasi investasi.

"Kawasan Samudra Hindia juga merupakan salah satu sentra pariwisata dunia yang mampu menarik 121,8 juta wisatawan bernilai USD 146,8 miliar. Perdagangan Indonesia dengan 14 negara IORA juga mengalami surplus di pihak Indonesia.