Tuntasnya Pembayaran Honor Atlet dan Pelatih PRIMA di Injury Time

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 4 Januari 2017 | 11:51 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 533


Jakarta - Setelah cukup lama, hampir dua minggu terakhir di bulan Desember 2016 diperbincangkan dan menjadi keresahan bagi sejumlah atlet dan pelatih serta pengurus pusat cabang olahraganya yang tergabung dalam PRIMA (Program Indonesia Emas), akhirnya pada tanggal 3 Januari 2017 ini seluruh atlet dan pelatih sudah bisa menerima honor di rekeningnya masing-masing. Semula hak keuangan tersebut sudah bisa diperoleh pada tanggal 27 atau 28 Desember 2016, sebagaimana yang pernah Deputi 4 Bidang Prestasi Olahraga sampaikan saat pertemuan dengan para pimpinan dan atau perwakilan pengurus pusat cabang olahraga di Kemenpora pada tanggal 22 Desember 2016 (sebelum liburan perayaan Hari Natal).

Namun demikian, atas dasar pertimbangan prudensi, kehati-hatian dan eliminasi kesalahan prosedur anggaran di injured time, maka diputuskan untuk baru dikirimkan teat tanggal 30 Desember 2016. Namun karena proses RTGS (Real Time Gross Settlement) di perbankan, maka baru dapat diterima di beberapa bank penerima tanggal 3 Januari 2017 mengingat sebelumnya ada libur panjang pergantian tahun baru. Baru saja ada sejumlah atlet yang mengkonfirmasi sudah diterimanya honor-honor mereka. Untuk itu, Kemenpora menyampaikan permohonan ma’af atas keterlambatan, karena lebih baik sangat hati-hati meski tidak populer dari pada mencuatkan persoalan di kemudian hari.

Sebagai informasi, Kemenpora pada tanggal 28 Desember 2016 telah mengeluarkan Surat Perintah Membayar kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) III Jakarta untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran Gaji, Akomodasi Atlit dan Official Program Indonesia Emas (PRIMA), termasuk juga untuk NPC (National Paralympic Committee) untuk bulan November dan Desember 2016.

Sebagai kelanjutan prosesnya,  pada tanggal 30 Desember 2016, keluarlah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari KPPN III yang langsung ditindaklanjuti oleh Kemenpora dengan melakukan proses administrasi untuk transfer kepada masing-masing rekening atlet dan official dari cabang-cabang olahraga yang tergabung dalam PRIMA. Sebelumnya, pada tanggal 23 Desember 2017, gaji untuk pelatih asing cabang olahraga PRIMA telah dibayarkan, yaitu sekitar Rp 4 milyar lebih. Sebelum ada solusi dari Kementerian Keuangan ini, hampir saja Kemenpora mengirimkan surat khusus ke sejumlah Kedubes asing di Jakarta terkait dengan nasib honor sejumlah pelatih asing yang terlambat dan kemungkinan baru akan dibayarkan di awal tahun 2017.

Total anggaran yang dibayarkan langsung ke rekening masing-masing gaji atlit serta offical PRIMA dan NPC sejumlah Rp.28.852.500.000,- beserta akomodasi. Anggaran tersebut sepenuhnya diperoleh dari anggaran Kemenpora yang masih belum terserap. Itulah sebabnya, proses pencairan anggaran di minggu terakhir bulan Desember 2016 bisa dimungkinkan atas persetujuan dan kerjasama dengan Menteri Keuangan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga dan khususnya Dirjen Anggaran pada tanggal 22 Desember 2016, yang sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa hari sebelumnya, Kemenpora juga telah dibantu secara sangat cepat oleh Kementerian Keuangan melalui Dirjen Anggaran untuk dapat mencairkan anggaran bagi Timnas Indonesia yang baru saja meraih runner up piala AFF tahun 2016  dengan bonus total sebanyak Rp. 5,7 Milyar hanya dalam hitungan beberapa jam diselesaikan.

Para atlet dan official tersebut berasal dari 28 Cabang olahraga, yaitu: Angkat Besi, Dayung (Canoeing, Rowing, TBR), Ski Air, Triathlon, Atletik, Panahan, Balap Sepeda (BMX, Track, dan Road Race) , Renang, Loncat Indah, Layar, Taekwondo, Tinju, Karate, Judo, Pencak Silat, Wushu, Bola Voli Pantai, Golf, Bulutangkis, Tennis, Soft Tennis, Squash, Billiard, Bowling, serta NPC yang ada di Solo.

Sebagai gambaran, untuk honor atlet ini rata-rata perbulan Rp. 7.500.000,- Kemudian untuk pelatih kepala Rp. 12.500.000,- dan pelatih Rp. 10.000.000,- Sedangkan untuk pelatih asing rata-rata ketentuannya sebesar Rp. 60.000.000,- Di luar itu Kemenpora juga berusaha untuk membayar akomodasi untuk 630 atlit dan official baik itu NPC maupun PRIMA dari 28 cabor sebesar Rp 18.3 Milyar. Kemenpora berharap agar keterlambatan serupa dari Kemenpora tidak terulang kembali pada periode berikutnya ini karena sangat berpengaruh pada kualitas dan kontinuitas persiapan atlet dan pelatih menjelang Sea Games 2017 dan Asian Games 2018, yang di antaranya karena adanya kebijakan dua kali pemotongan anggaran dan juga efisiensi untuk pembayaran Broadcasting Fee untuk OCA (Olympic Council of Asia) sebesar US$ 30 juta yang telah dibayarkan pada akhir bulan Desember 2016 langsung dari Kemenpora ke OCA namun melalui KOI.

--------------------

Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga merangkap sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora (Gatot S Dewa Broto, HP: 0811899504, Email: gsdewabroto@gmail.com, Twitter: @gsdewabroto).