Pemerintah Undang Pengusaha Qingdao Berinvestasi di Indonesia

:


Oleh Irvina Falah, Kamis, 15 Desember 2016 | 18:05 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 323


Qingdao - Pemerintah akan terus melakukan reformasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Karena itu, inilah saat yang tepat bagi pengusaha dan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
 
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo menyatakan hal itu di depan peserta temu bisnis dengan kalangan investor dan pengusaha Tiongkok, Kamis (15/12) di Qingdao, Shandong. “Apalagi pada 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games, serta pertemuan IMF dan World Bank. Ini akan meningkatkan konsumsi di dalam negeri,” kata Lukita.
 
Sebagai negara yang ingin menjadi pemain global dalam perekonomian dunia, pemerintah membuka diri terhadap siapa pun untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk itu pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan mulai dari penyederhanaan peraturan, izin investasi, hingga insentif fiskal yang secara konkret diwujudkan dalam 14 Paket Kebijakan Ekonomi.  
 
Lukita menegaskan, perekonomian Indonesia adalah yang terbesar dan paling stabil saat ini di antara negara-negara ASEAN, bahkan ketika krisis global sedang melanda seperti sekarang. Data 2014 menyebut Indonesia mengambil porsi 36% dari total GDP ASEAN.
 
“Indonesia saat ini juga sedang memasuki tahap ekonomi digital yang sangat menjanjikan,” kata Lukita sembari menyebut pengguna internet aktif mencapai 88,1 juta orang dengan pertumbuhan sebesar 15% per Januari 2016. Toko online sudah mencapai 5,9 juta buah, tumbuh 28%, dengan total transaksi sekitar USD 18 miliar.
 
Selain itu, Indonesia juga dikenal kaya sumberdaya alam. Indonesia bahkan menduduki peringkat pertama sebagai penghasil minyak kelapa sawit dan geothermal terbesar di dunia, dan peringkat kedua terbesar penghasil karet dan kokoa. Indonesia juga menjadi pemain utama hasil tambang seperti nikel, bauksit dan sejenisnya.
 
Forum “Investment & Trade in Indonesia” ini terselenggara atas kerjasama KBRI di Beijing, Kantor Urusan Luar Negeri Pemerintah Kota Qingdao, Kamar Dagang Qingdao, dan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Selain Duta Besar RI untuk RRT Soegeng Rahardjo, acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Qingdao Sun Lijie.
 
Dalam pertemuan terpisah sebelumnya antara delegasi Indonesia dengan delegasi pemerintah kota Qingdao, Sun Lijie berharap hubungan dan kerjasama ekonomi kedua negara bisa lebih meningkat di masa-masa mendatang.
 
Qingdao merupakan salah satu kota yang penting secara ekonomi di Tiongkok. Kota berpenduduk sekitar 9,09 juta jiwa ini dikenal sebagai kota industri manufaktur. “60% kereta cepat dibuat di Qingdao,” kata Lijie. 
 
Qingdao juga merupakan kota pelabuhan yang telah terhubung dengan 180 negara di dunia. “Pelabuhan kami merupakan pelabuhan terbesar ke-7 di dunia. Di sini kami juga memiliki pusat penelitian maritim.”
 
Menegaskan misi delegasi Indonesia, Duta Besar Soegeng Rahardjo mengundang para pengusaha dan investor di Qingdao untuk berinvestasi di Indonesia, terutama pada 7 proyek infrastruktur yang tahun depan tendernya akan dibuka pemerintah Indonesia. (ekon)
 
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 

Farah Heliantina
 
Email: humas.ekon@gmail.com
Twitter: @perekonomianRI
Website: www.ekon.go.id