Pemerintah Berkomitmen Hapus Kesenjangan Digital di Indonesia

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 30 September 2016 | 12:42 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 485


Jakarta - Presiden Joko Widodo meyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam kemampuannya mengembangkan ekonomi digital dalam beberapa tahun mendatang. Menurutnya, nilai potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia mencapai 130 miliar dolar AS. Oleh karenanya, saat ini pemerintah sangat serius dalam memperbaiki kondisi yang dapat menghambat perkembangan ekonomi digital Indonesia, yakni keterbatasan akses masyarakat ke sektor digital melalui penetrasi internet.

"Negara kita ini ada 17 ribu pulau. Bayangkan kalau tidak ada serat optik ini yang menjangkau semua pulau. Konektivitas itu bukan hanya tol laut. Konektivitas itu bukan hanya pelabuhan dan jalan tol. Tol informasi ini juga sangat diperlukan untuk jangkauan ke depan," tegas Presiden usai menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam proyek Palapa Ring di Istana Negara, Kamis, 29 September 2016.

Presiden menganggap, ketersediaan akses internet ke seluruh pelosok negeri pada akhirnya dapat mempersatukan bangsa Indonesia. Terbukanya akses internet pada masyarakat dan pelaku UMKM misalnya, pada akhirnya dapat menyatukan produk-produk UMKM tersebut menjadi sebuah industri nasional yang sangat besar.

"Inilah nanti yang mempersatukan kita," tambahnya.

Lebih lanjut, Presiden menerangkan bahwa kemudahan yang didapatkan dari akses internet saat ini baru dapat dinikmati oleh masyarakat di kota-kota besar saja. Ke depan, Presiden berharap agar seluruh lapisan masyarakat juga dapat mendapatkan kemudahan tersebut.

"Sekarang sudah kita nikmati di kota-kota besar. Kita pesan martabak saja bisa langsung datang ke rumah. Kita pesan sate kambing di warung saja bisa ke rumah tanpa kita berjalan. Bayangkan jika itu produk petani, produk nelayan, produk di kampung, di desa, dan lain-lain," ujarnya.

Oleh karenanya, Presiden mendorong pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau seluruh provinsi di Indonesia melalui proyek Palapa Ring. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyepakati kerja sama dengan PT. Palapa Timur Telematika dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk pembangunan Paket Timur. Adapun financial close juga telah dilakukan guna pembangunan proyek Palapa Ring Paket Tengah.

"Kenapa ini kita garap dan dorong terus? Saya sampaikan ke Pak Menko, kalau bukan sekarang tidak akan dimulai-dimulai. Harus cepat. Kalau tidak kita tertinggal jauh," ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan jajarannya agar tidak meninggalkan dan mengabaikan peran swasta dalam pembangunan. Pihak swasta, menurut Presiden, dapat mendahului jalannya proyek pembangunan untuk dijadikan contoh oleh BUMN.

"Saya sampaikan ke Menteri BUMN, swastanya silakan bergerak. Namun, BUMN juga harus ikut mengejar," tegasnya.

Menutup arahannya, Presiden sekali lagi berharap agar proyek Palapa Ring yang nantinya dapat menghubungkan seluruh masyarakat Indonesia tersebut agar cepat diselesaikan. Presiden pun mengapresiasi telah dicapainya kesepakatan dan tanda tangan kontrak proyek Palapa Ring yang telah dilaksanakan.

"Saya hanya ingin menyampaikan, harus cepat-cepat diselesaikan. Secepat-cepatnya bisa kita gunakan demi bangsa dan rakyat Indonesia," tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perkenomian Darmin Nasution, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.