Menteri Basuki Apresiasi Kampung Warna Warni Jodipan Malang

:


Oleh Irvina Falah, Jumat, 23 September 2016 | 17:14 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 984


Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di sela-sela kunjungannya ke Malang dalam rangka Kongres Sungai Indonesia II di Kabupaten Malang, Jumat, (23/9) menyempatkan dirinya untuk meninjau kondisi aliran sungai Brantas di wilayah Kampung Warna Warni Jodipan Malang. Hadir dalam kunjungan tersebut Walikota Malang Mochammad Anton, Direktur Sungai &Pantai Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Direktur OP & Pemeliharaan Kementerian PUPR Lolly Martina Martief, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala BBWS Brantas Amir Hamzah.

Dalam kunjungannya, Menteri Basuki mengapresiasi usaha warga di kampung tersebut untuk mempercantik permukiman mereka yang berada di pinggiran aliran sungai Brantas sembari terus menjaga kebersihan sungai. "Ini salah satu contoh kampung yang berkembang," ujar Basuki. 

Menurutnya kawasan permukiman di pinggiran aliran sungai tidak selalu harus berkonotasi negatif dengan dicap sebagai kawasan kumuh yang mengotori aliran sungai. Bahkan menurut Basuki, kawasan pinggiran sungai dapat dijadikan sebagai kawasan wisata selama tidak menyalahi aturan yang ada. 

"Iya, memungkinkan kawasan pinggir sungai dijadikan kawasan wisata atau ruang terbuka publik. Itu di banjir kanal barat Semarang ada amphi teaternya, ya syaratnya bangunan yang tidak permanen," tuturnya. 

Ia mengatakan semua kawasan permukiman di bantaran dan melintang sungai  harus dievaluasi secara menyeluruh. "Nanti akan dievaluasi lagi, dengan Jasa Tirta, nantinya semua permukiman yang ada di bantaran dan melintang sungai harus melalui rekomendasi Jasa Tirta," jelasnya. 

Dari hasil evaluasi sementara kunjungannya tersebut, Basuki menyatakan Kampung Warna Warni Jodipan masih belum menyalahi aturan petunjuk batas minimal dasar bangunan di daerah rawan banjir. "Ini saya cek, masih di batas banjir tertinggi, ini nanti akan dievaluasi lagi, dengan Perum Jasa Tirta dan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) sebagai penggagas kampung ini,"  ujarnya.

Sementara itu Pak Rosyidi Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di Kampung Warna Warni berharap dengan kunjungan Pak Menteri PUPR dapat memberikan masukan dan bantuan terkait pengembangan kampung tersebut, khususnya terkait sanitasi. 

"Harapan kami semua masyarakat disini punya semacam IPAL terpadu, seperti septic tank terpadu jadi limbah yang keluar tinggal airnya saja. Jadi tidak ada limbah tinja ke sungai, ini harapan kami," ujarnya.(*)

Biro Komunikasi Publik
Kementerian PUPR