: Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria saat konferensi pers di Information Center Piala Dunia U-17 Surakarta, di Hotel Solia Zigna, Solo, Jumat (1/12/2023). Foto: Agus Siswanto/InfoPublik
Oleh Taofiq Rauf, Jumat, 1 Desember 2023 | 14:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 72
SIARAN PERS
TIM PUSAT INFORMASI PIALA DUNIA U-17 2023 INDONESIA
NO.167/SP/TPI-PDU-17/12/2023
FIFA Puji Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
Federation Internationale de Football Association (FIFA) memberikan pujian atas kinerja Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-17 2023.
Apresiasi tersebut diberikan berdasarkan hasil laporan tim-tim peserta. Para tim peserta, menurut Wakil Ketua Panitia Pelaksanan (LOC) Piala Dunia U-17 2023 yang juga Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria memuji kualitas lapangan baik tanding maupun training yang disediakan Indonesia, termasuk pelayanan dan hospitality yang diberikan.
"Bagi kami (LOC), pujian tertinggi memang datang dari tim-tim peserta. Mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan mulai dari penyediaan fasilitas lapangan, pelayanan, serta hospitality," tutur Ratu Tisha dalam jumpa pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Jumat (1/12/2023).
Hal itu dikatakan Tisha karena mengingat tim-tim kelas dunia pasti memiliki riders (daftar permintaan khusus). “Pasti sangat banyak dan itu semua bisa terpenuhi," kata dia lebih lanjut.
Namun begitu, FIFA memberikan beberapa evaluasinya, terutama terkait dengan perencanaan. Ada tiga evaluasi, menurut Tisha yang diberikan oleh FIFA.
"Pertama, adalah soal perencanaan. Antara perencanaan dan implementasi hanya ada waktu yang sangat mepet. Untuk FIFA ini harus tepat penerimaannya. Misalnya, jika perencanaannya 70 persen, maka implementasinya juga harus 70 persen. Lalu, kalau rencananya A ya implementasinya juga harus A," katanya.
Kedua, adalah perbedaan sistem manajemen FIFA dan instansi atau Lembaga di Indonesia. Terutama di beberapa kementerian atau lembaga yang tidak sama. Sehingga monitoringnya dinilai sedikit menyulitkan FIFA.
"Jadi butuh sistem yang lebih terukur lagi, yang bisa menyelaraskan dengan sistem FIFA. Karena sistem di Indonesia, bukan hanya di PSSI saja, tetapi di kementerian atau lembaga juga memiliki sistem yang beragam,” katanya.
Evaluasi ketiga, adalah harus ada progres. Bagaimana dari 50 pertandingan yang telah berjalan berprogres. Bukan masalah menangnya, tetapi bagaimana kami memiliki perubahan dari berbagai sisi penyelenggaraan. Misalnya, karena ini kompetisi maka utamanya adalah sisi sepak bolanya, yang mana di setiap pertandingannya kualitasnya selalu semakin lebih baik," kata Tisha.
Meski begitu Tisha mengakui bahwa masukan FIFA untuk melakukan perbaikan dan perubahan tidak bisa dilakukan secara radikal. Ada beberapa sektor yang dinilai bisa segera ditingkatkan, seperti di area fans services, security, match operation, serta cara pemisahan match operation.
"Extraordinary selama penyelenggaraan tidak ada. Ini kita tidak bahas masalah JIS ya karena itu case extraordinary. Namun tetap semua sigap karena dengan waktu mepet, kami dapat memenuhi kebutuhkan rumput untuk lapangan yang mampu menahan banyak pertandingan yang digelar," ujarnya.
Total ada 16 pertandingan dalam 15 hari penyelenggaraan. Ini dikatakan Tisha jadi ektra, karena biasanya 16 game itu dilakukan dalam empat bulan untuk menjaga kualitas rumput.
“Untuk kasus ini, kami mendapatkan expert bukan hanya dari FIFA tapi dari negara lainnya, seperti Australia. Khusus untuk cara penanganan JIS. Untuk pitch manajemen saya acungkan jempol," tukasnya. (Tim PSSI/TR/Elvira Inda Sari)
***
Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini:
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong (0816785320).
Tim Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 – Gonang Susatio (085290093434) dan Miftakhul Fahamsyah (081575360410)
Dapatkan informasi lainnya seputar Piala Dunia U-17 di https://infopublik.id/kategori/piala-dunia-u-17, https://www.pssi.org