[SIARAN PERS] Psikolog Timnas Indonesia U-17: Kritik Boleh, Komentar Negatif Jangan

: Psikolog Timnas Indonesia U-17 Afif Kurniawan, Kamis (23/11/2023) di Pusat Informasi Piala Dunia 2023 di Surabaya mengungkapkan kesedihannya atas komentar-komentar negatif terkait kegagalan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Masyarakat seharusnya memberikan dorongan kepada talenta-talenta muda yang akan menjadi cikal bakal pemain nasional senior di masa datang tersebut .


Oleh Taofiq Rauf, Kamis, 23 November 2023 | 18:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 24


SIARAN PERS

TIM PUSAT INFORMASI PIALA DUNIA U-17 2023 INDONESIA

NO.112/SP/TPI-PDU-17/11/2023

 

Psikolog Timnas Indonesia U-17: Kritik Boleh, Komentar Negatif Jangan

Perjalanan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 sudah terhenti sejak sepekan lalu. Meski begitu, suara sumbang bahkan perundungan kepada pemain ternyata tidak serta merta berhenti, khususnya di media sosial.

Hal itu diungkapkan Psikolog Timnas Indonesia U-17 Afif Kurniawan, Kamis (23/11/2023) di Pusat Informasi Piala Dunia 2023 di Surabaya. Afif pun menyebut ada beberapa pemain yang terdampak dengan perundungan itu.

”Sampai setelah empat hingga lima hari setelah pertandingan melawan Maroko, masih ada perundungan ke pemain. Saya mau sampaikan bahwa ada pemain kami yang terdampak. Ini cukup serius. Kita sudah seharusnya bersinergi. Kritik media sudah sangat konstruktif. Pelatih dan pengurus sudah mendampingi serta mengarahkan dengan baik. Tapi di media sosial tidak sedikit yang berkomentar negatif,” imbuhnya.

Kritik dan komentar dikatakannya memang tidak dilarang. Bahkan, jajaran pelatih dan pemain terbuka dengan kritik. Tapi, tidak demikian dengan komentar negatif apalagi hingga berupa caci maki dan hal-hal yang di luar nalar.

Komentar-komentar itu berdampak serius ke mental pemain. Apalagi, para pemain Timnas Indonesia U-17 masih berusia usianya remaja, sehingga mentak dan emosi mereka masih labil.

”Kami sangat terbuka dengan kritik. Apalagi, kritik dengan dasar yang jelas. Tapi, jangan komentar negatif. Itu yang terjadi di media sosial,” sebut dosen Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Afif pun berkisah sesaat Timnas Indonesia U-17 dinyatakan tidak lolos ke babak 16 besar karena terlempardari peringkat tiga terbaik, Arkhan Kaka dan kawan-kawan sempat sedih dan terpukul. Hal itu disebut Afif sangat wajar. Sebab, seperti kebanyakan harapan rakyat Indonesia, para pemain tersebut juga berekspektasi bisa menembus babak 16 besar.

”Selama 24 jam setelah diumumkan skor Meksiko yang kemudian menang 4-0, saat itu kami di ruang makan situasinya jadi seperti ada mendung. Dalam perspektif psikologi, ketika mereka bersedih, maka dibiarkan saja selama 24 jam,” ujar Afif.

Kondisi seperti itu dikatakannya adalah sebuah proses yang wajar dalam pembentukan mental sehingga harus bisa menerima kenyataan bahwa mereka gagal melaju. “Apakah ada pendekatan khusus? Ada, tapi setelah 24 jam. Kita biarkan di fase itu,” imbuhnya.

Timnas Indonesia U-17 yang tergabung di Grup A sempat bermain imbang dengan skor identik 1-1 saat melawan Ekuador dan Panama. Sayang, mereka kemudian kalah 1-3 kontra Maroko yang berdampak terhentinya perjalanan mereka di Piala Dunia U-17.

Saat dinyatakan tidak lolos, para pemain langsung bersedih. Tapi, kesedihan itu hanya berlangsung 24 jam saja. Setelah itu, tim psikolog melakukan pendekatan secara personal maupun berkelompok.

”Pemain saat ini sudah move on dan berfokus pada tantangan berikutnya. Mereka sudah Bersiap menatap perjalanan di depan,” ucap Afif.

Nah, ketika pemain sudah move on, ternyata hal berbeda terjadi di dunia maya. Tidak sedikit netizen yang terkesan merundung pemain dengan lontaran komentar-komentar negatif.  Staf kepelatihan Timnas Indonesia U-17 sebenarnya telah membatasi penggunaan ponsel untuk pemain. Selama mereka bertanding di Piala Dunia U-17, interaksi pemain dengan ponsel hanya terbatas.

”HP pemain dikumpulkan dalam koper merah. Jadi mereka sangat minim memegang HP,” ujar Afif.

Tapi, setelah langkah Timnas Indonesia U-17 terhenti, semua pemain kembali dibebaskan menggunakan ponsel masing-masing. Pada momen itulah para pemain membaca komentar-komentar negatif yang masuk ke media sosial mereka.

”Komentar negatif di media sosial itu sangat mengganggu. Meski tim sudah dibubarkan sejak Selasa (21/11/2023), kami tetap berinteraksi dan mendampingi pemain terdampak itu. Kami dampingi hingga mereka betul-betul pulih,” tuturnya.

Karena itu, Afif dan tim psikolog Timnas Indonesia U-17 berharap publik bijak dalam memberikan komentar. ”Jangan berkomentar negatif. Para pemain Timnas Indonesia U-17 memerlukan arahan untuk terus belajar dan berkembang. Sebab, mereka bisa menjadi tumpuhan sepak bola Indonesia di masa depan,” katanya. (Tim PSSI/TR/Elvira Inda Sari)

***

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini:

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

Tim Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 – Gonang Susatio (085290093434) dan Miftakhul Fahamsyah (081575360410)

Dapatkan informasi lainnya seputar Piala Dunia U-17 di https://infopublik.id/kategori/piala-dunia-u-17, https://www.pssi.org