[SIARAN PERS] Pengamat: Pembinaan Berjenjang Pemain Muda Harus Jadi Perhatian

: Direktur Teknik Safin Pati Sports School Muhammad Hanafing Ibrahim, Kamis (16/11/2023) di Solo mengatakan harus ada opsi yang diambil oleh PSSI untuk menjaga keberlanjutan perkembangan pemain U-17 setelah Piala Dunia U-17 2023.


Oleh Taofiq Rauf, Kamis, 16 November 2023 | 16:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 77


SIARAN PERS

TIM PUSAT INFORMASI PIALA DUNIA U-17 2023 INDONESIA
NO.62/SP/TPI-PDU-17/11/2023

Pengamat: Pembinaan Berjenjang Pemain Muda Harus Jadi Perhatian

Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 akan menghadapi Maroko di laga pamungkas yang krusial di Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023) pukul 19.00 WIB. Pertandingan ini akan menjadi saksi sejarah perjuangan Timnas Indonesia U-17 untuk lolos ke babak 16 besar.

Apapun nanti hasil yang diraih pasukan Bima Sakti, para Garuda Muda Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 harus tetap mendapatkan apresiasi dan perhatian, khususnya setelah kejuaraan ini berakhir. Hal ini agar potensi para pemain tidak tenggelam.

Direktur Teknik Safin Pati Sports School Muhammad Hanafing Ibrahim mengatakan, setidaknya ada dua opsi yang harus diambil oleh PSSI untuk menjaga keberlanjutan perkembangan pemain U-17 setelah Piala Dunia U-17 2023.

Hanafing mengatakan, pilihan pertama yang bisa diambil ialah menitipkan pemain asuhan Bima Sakti untuk berlatih bersama klub-klub Liga 1. Syaratnya, klub tersebut harus punya model pembinaan usia muda yang dijalankan dengan serius.

"Mereka harus bisa melanjutkan pembinaan di akademi klub Liga 1. Namun, para pemain ini harus bergabung dengan akademi yang dijalankan dan dikelola dengan baik," kata Hanafing dalam sesi konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Kamis (16/11/2023).

Syarat yang disampaikan pelatih asal Makassar ini bukan tanpa alasan. Sebab, sebagai salah satu orang yang bertugas dalam proses verifikasi AFC Club Licensing, Hanafing mendapatkan gambaran soal klub-klub yang memang serius menjalankan model pembinaan pemain usia dini.

Setidaknya ada tujuh klub Liga 1 yang layak dan memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi klub profesional. Lisensi tersebut berkaitan dengan ketersedian sarana dan prasarana yang digunakan untuk pembinaan pemain usia muda.

"Jadi setelah mereka selesai di Piala Dunia U-17 2023, para pemain ini harus dititipkan kepada klub-klub Liga 1 yang punya akademi yang dikelola dengan baik. Sehingga lebih mudah dipantau selama menjalani proses pembinaan. Untuk mendapatkan lisensi klub AFC, mereka harus punya akademi, lapangan latihan khusus untuk akademi, punya pelatih yang berlisensi, hingga direktur akademi," ujar Hanafing.

Sementara itu, opsi kedua ialah membuat program jangka panjang seperti ketika era PSSI berada di bawah kepemimpinan Kardono. Hanafing mengatakan, program pembinaan jangka panjang ini sudah dilakukan oleh beberapa negara tetangga, mulai dari Vietnam, Malaysia, hingga Jepang.

"Jadi setelah Piala Dunia U-17 2023, anak-anak ini jangan dibiarkan untuk kembali ke klubnya masing-masing. Kalau klubnya bagus seperti akademi Persib Bandung, ya tidak masalah. Namun, kalau klubnya tidak berkualitas, nanti jadi persoalan," ujarnya.

Oleh karena itu, pria yang juga berstatus sebagai Instruktur Pelatih PSSI ini berharap, para pemain Timnas Indonesia U-17 bisa melanjutkan program pembinaan dengan sistem yang lebih tertata.

"Kalau kita berbicara soal youth development, itu berbicara soal pembinaan jangka panjang. Top performa pemain itu ada di usia 19 hingga 20 pemain. Di situlah mereka mendapatkan semua pengetahuan soal sepak bola," ujar mantan Direktur Teknik EPA Persebaya Surabaya itu.

Jika bisa bergabung dengan akademi, katanya, para pemain muda akan mendapatkan menit bermain. “Berarti pengalamannya bertanding cukup. Minimal 30 match dalam satu tahun. Namun, sekali lagi, akademinya harus akademi yang betul-betul membina pemain dengan baik," katanya.

Sebelumnya di saat yang berbeda, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah menekankan pentingnya pembinaan atlet sepak bola sejak usia dini. Tim nasional sepak bola dikatakannya tidak bisa dibentuk dengan cepat dan cara yang instan.

Timnas U-17 yang saat ini berlaga pun dibentuk melalui sebuah proses pembinaan panjang dan terukur. Mereka dimatangkan secara fisik, mental dan kualitas dan usai Piala Dunia U-17 akan diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20 pada 2025 mendatang. (Tim PSSI/TR/Elvira Inda Sari)

***

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini:

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

Tim Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 – Gonang Susatio (085290093434) dan Miftakhul Fahamsyah (081575360410)

Dapatkan informasi lainnya seputar Piala Dunia U-17 di https://infopublik.id/kategori/piala-dunia-u-17, https://www.pssi.org

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Kamis, 22 Agustus 2024 | 10:08 WIB
Turnamen U-40 Sergai 2024 Sukses, Bupati Tekankan Pentingnya Pemanfaatan Sarana Olahraga
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Minggu, 21 Juli 2024 | 16:35 WIB
Jabar Tuan Rumah Piala Presiden 2024, Ketum PSSI Harap Ada Perbaikan di Liga
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 28 Februari 2024 | 10:50 WIB
UNP Bersama PSSI akan Gelar Pendidikan dan Pelatihan Wasit Tingkat Nasional