- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Rabu, 13 November 2024 | 15:34 WIB
: Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman menyampaikan sambutan pada penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumatera Utara, Sumut Sport Centre, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). PON XXI Aceh-Sumut 2024 resmi berakhir dan Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi 195 medali emas, 163 medali perak, dan 180 medali perunggu. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Medan, InfoPublik - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut resmi ditutup pada Jumat 20 September 2024, setelah rangkaian pertandingan yang melibatkan ribuan atlet dari seluruh Indonesia berlangsung dengan lancar. Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, dalam sambutannya di acara penutupan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya PON dengan sukses, meskipun dihadapkan berbagai tantangan.
Dalam pidatonya, Marciano menyoroti berbagai dinamika yang dihadapi selama penyelenggaraan PON XXI, terutama terkait penyiapan venue, peralatan, dan pelayanan. "Meskipun dihadapkan dengan berbagai perjalanan dan dinamika, kami patut bersyukur PON XXI dapat berjalan dengan baik. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PB PON Aceh-Sumut, Kementerian PUPR, dan pemerintah daerah, berjalan sangat baik sehingga banyak tantangan bisa diatasi," ucapnya.
PON XXI yang diikuti oleh 38 provinsi dan satu otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mempertandingkan 65 cabang olahraga serta 11 cabang olahraga ekshibisi, menjadikannya ajang olahraga terbesar dalam sejarah PON. Marciano mencatat bahwa PON XXI menghasilkan banyak prestasi gemilang dengan pemecahan rekor di berbagai cabang.
Selama penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024, berbagai cabang olahraga berhasil mencatatkan sejumlah pemecahan rekor yang mengesankan. Berikut adalah beberapa di antaranya: Atletik: 17 rekor PON, 8 rekor nasional. Angkat Besi: 6 rekor PON, 6 rekor nasional.
Angkat Berat: 4 rekor PON. Renang: 19 rekor PON, 1 rekor nasional. Panjat Tebing: 4 rekor PON, 2 rekor nasional, Selam Kolam: 7 rekor PON, 7 rekor nasional, Menembak: 27 rekor PON, 4 rekor nasional, Ski Air: 1 rekor PON.
Pencapaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam performa atlet-atlet Indonesia di tingkat nasional
Provinsi Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 196 medali emas, 163 perak, dan 180 perunggu, diikuti oleh DKI Jakarta di posisi kedua, Jawa Timur di posisi ketiga, dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah berada di posisi keempat. "Pencapaian ini adalah bukti dari kerja keras atlet, pelatih, dan seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan PON," tambah Marciano.
Selain pencapaian prestasi, Marciano juga menyoroti dampak ekonomi positif yang dihasilkan dari penyelenggaraan PON. "Pertumbuhan ekonomi kerakyatan sangat terlihat dari antusiasme masyarakat yang datang menyaksikan pertandingan, baik pendukung kontingen maupun masyarakat umum. Ini menunjukkan bahwa PON tidak hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi daerah," jelasnya.
Marciano juga menyampaikan bahwa PON XXI meninggalkan warisan infrastruktur yang penting bagi kedua tuan rumah, Aceh dan Sumatera Utara.
"Aceh kini memiliki 18 venue berstandar nasional yang sebagian besar merupakan hasil renovasi dan pembangunan dari Kementerian PUPR. Sementara itu, Sumatera Utara kini memiliki stadion baru dan beberapa venue yang juga telah direnovasi. Ini semua akan menjadi dasar penting untuk pembinaan olahraga di masa depan," jelas Marciano.
Peralatan yang digunakan dalam PON XXI juga akan menjadi aset penting bagi pembinaan atlet di masing-masing provinsi, menambah kesiapan Indonesia untuk bersaing di kancah olahraga internasional.
Dengan selesainya PON XXI, Marciano mengungkapkan bahwa evaluasi akan segera dilakukan untuk dijadikan acuan dalam penyelenggaraan PON XXII yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur pada tahun 2028. "Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh agar PON selanjutnya dapat terselenggara dengan lebih baik. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan prestasi atlet di PON mendatang," ungkapnya.
Menutup pidatonya, Marciano menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan PON XXI, termasuk para atlet, pelatih, panitia, dan masyarakat. "Kami juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama penyelenggaraan ini. Kami berharap semangat persatuan dan persaudaraan yang telah tercipta selama PON ini dapat terus kita jaga. Sampai jumpa di PON XXII tahun 2028 di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," tutupnya.
Acara penutupan PON XXI yang digelar di Sumatera Utara menampilkan pertunjukan budaya yang merayakan keberagaman Indonesia. Ribuan seniman lokal terlibat dalam tarian dan musik yang menggambarkan kekayaan budaya Aceh dan Sumatera Utara, serta semangat persatuan dalam kebinekaan.
Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. "Keindahan ragam budaya dan semangat persatuan benar-benar terpancar dalam setiap gerakan dan nada yang ditampilkan malam ini. Ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi pesan kuat bahwa dalam perbedaan, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia," ujar pembawa acara dalam penutupan tersebut.
PON XXI Aceh-Sumut 2024 kini resmi berakhir dengan catatan prestasi yang gemilang dan warisan penting bagi dunia olahraga nasional.