Pemerintah Aceh Minta Bank Aceh Tingkatkan Pembiayaan UMKM

: FOTO: Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Zulkifli, didampingi Plt Direktur PT Bank Aceh Syariah, Fadhil Ilyas, menyematkan pin kepada karyawan Bank Aceh yang memasuki masa pensiun pada peringatan Hari Ulang Tahun Bank Aceh ke-51 di Lapangan Pusdiklat UMKM Bank Aceh, Selasa (6/8/2024). (FOTO MC ACEH/IMA)


Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 7 Agustus 2024 | 17:24 WIB - Redaktur: Juli - 147


Banda Aceh, InfoPublik - Dalam upaya meningkatkan peran dalam pembangunan daerah, Pemerintah Aceh mengharapkan Bank Aceh menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Salah satu cara yang diharapkan adalah dengan meningkatkan pembiayaan sektor produktif, khususnya pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Zulkifli, dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Bank Aceh di Lapangan Pusdiklat UMKM Bank Aceh pada Selasa (6/8/2024).

"Bank Aceh harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh dengan meningkatkan pembiayaan sektor produktif, khususnya pembiayaan untuk UMKM," ujar Zulkifli.

Zulkifli juga menekankan pentingnya partisipasi aktif Bank Aceh dalam menyukseskan perhelatan PON XXI Aceh - Sumut 2024 yang akan berlangsung pada 8 hingga 20 September mendatang. "Bank Aceh tentu harus turut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan perhelatan PON XXI Aceh - Sumut 2024," tambahnya.

Zulkifli mengajak seluruh jajaran Bank Aceh untuk menjadikan HUT ke-51 ini sebagai momentum untuk terus meningkatkan komitmen dan konsistensi dalam mengelola amanah masyarakat Aceh, terutama dalam mengembangkan Bank Aceh Syariah ke arah yang lebih baik sesuai dengan tema 'Sinergi dan Inovasi.' "Selama menjadi Bank Syariah, Bank Aceh telah menunjukkan banyak kemajuan yang signifikan. Performa atau kinerja bank sampai saat ini berada dalam kondisi dan tren yang positif," katanya.

Berdasarkan data yang diterima dari Media Center Aceh, pada periode Juni 2024, total aset Bank Aceh Syariah telah mencapai Rp28,7 triliun, bertambah Rp1 triliun atau meningkat sebesar 3,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun juga meningkat menjadi Rp24 triliun, bertambah Rp1 triliun atau sebesar 3,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sisi pembiayaan juga meningkat, dengan pembiayaan Bank Aceh Syariah naik menjadi Rp19,3 triliun, bertambah Rp1,6 triliun atau sebesar 8,794 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tingkat kesehatan bank juga menunjukkan performa yang baik dengan posisi Non Performing Financing (NPF) terkonsolidasi di angka 1,39 persen pada Juni 2024. Capaian laba aktual juga lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan capaian laba Bank Aceh sebesar Rp254,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp250,4 miliar.

"Memperingati usianya yang ke-51 tahun ini, Bank Aceh Syariah telah melakukan sejumlah lompatan yang patut diapresiasi. Beberapa fitur layanan telah mampu dihadirkan secara bersamaan, seperti layanan Action Cash untuk memudahkan transaksi tarik dan setor tunai tanpa menggunakan kartu ATM, cukup melalui aplikasi Action Mobile Banking Bank Aceh," kata Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, keberadaan fitur-fitur layanan ini tidak hanya memudahkan nasabah dalam bertransaksi tetapi juga semakin menambah kepercayaan nasabah kepada Bank Aceh Syariah. "Namun, kita juga harus menyadari bahwa tantangan di masa depan semakin kompleks. Perubahan teknologi dan dinamika perekonomian global menuntut kita untuk terus beradaptasi dan berinovasi," pesannya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Zulkifli mengajak seluruh jajaran Bank Aceh untuk terus meningkatkan kualitas layanan, mempercepat digitalisasi, dan mengembangkan inovasi produk keuangan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam. Selain itu, tata kelola perusahaan harus terus ditingkatkan serta selalu menerapkan prinsip-prinsip good governance untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Aceh. (MC ACEH/IMA)