- Oleh Wandi
- Jumat, 22 November 2024 | 07:30 WIB
: Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Muhammad Aziz Ariyanto, dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Sabtu (12/10/2024). (Foto: Fatoer/InfoPublik.id)
Oleh Eko Budiono, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 18:51 WIB - Redaktur: Untung S - 180
Solo, InfoPublik – Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) menargetkan atlet yang bersekolah di Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (SKODI) Solo, Jawa Tengah, dapat menembus paralimpiade, ajang internasional terbesar bagi atlet penyandang disabilitas.
Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Muhammad Aziz Ariyanto, dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Sabtu (12/10/2024).
“Target kita tentu paralimpik dan optimis insyaallah bisa dicapai melalui sinergi serta pelatihan berjenjang,” kata Aziz.
Menurut Aziz, pihaknya menggunakan pendekatan sport science atau penerapan ilmu pengetahuan agar para atlet yang bersekolah di SKODI bisa meraih prestasi. “Pendidikan atlet yang bersekolah di SKODI juga tetap kami perhatikan, karena menjadi bekal di masa depan,” ujarnya.
Aziz menuturkan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta pemerintah daerah.
“Kerja sama dengan para pemangku kepentingan itu sangat penting demi kemajuan prestasi para atlet,” ujarnya.
Di samping itu, Kemenpora juga menggelar uji coba ke luar negeri terhadap atlet yang bersekolah di SKODI. “Melalui uji coba itu diharapkan kemampuan dan mental bisa makin bagus,” ujarnya.
Sekedar catatan, SKODI berdiri pada 2018 setelah Asian Para Games dengan empat cabor yakni, para atletik, para renang, para bulutangkis, dan para tenis meja.