Kemenpora Terapkan Skala Prioritas untuk Pembinaan Atlet

: Asisten Deputi Olahragawan Andalan Kemenpora, Budi Ariyanto Muslim (tengah), dalam Konferensi Pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Kamis (10/10/2024). Foto: InfoPublik/ Fatkhurrahim


Oleh Eko Budiono, Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:47 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 75


Surakarta, InfoPublik - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus memperkuat komitmennya dalam pembinaan atlet, termasuk para atlet penyandang disabilitas yang berlaga di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII di Solo, Jawa Tengah. Dengan sumber daya dan anggaran yang terbatas, Kemenpora pun akan menerapkan skala prioritas untuk memastikan keberlanjutan pembinaan prestasi para atlet tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Deputi Olahragawan Andalan Kemenpora, Budi Ariyanto Muslim, dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, Kemenpora berupaya menciptakan pola pembinaan yang berkelanjutan melalui pelatnas (pemusatan latihan nasional) sepanjang tahun bagi atlet disabilitas.

“Prestasi tidak bisa diraih secara instan. Kami terus mengupayakan pelatnas sepanjang tahun, khususnya untuk para atlet penyandang disabilitas, agar mereka dapat berkompetisi dan berprestasi di tingkat internasional,” kata Budi Ariyanto.

Untuk mendorong peningkatan kualitas para atlet disabilitas, Kemenpora juga menerapkan sport science sebagai bagian dari metode pembinaan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi para atlet sehingga mereka mampu bersaing di level dunia.

"Kami menerapkan sport science agar para atlet disabilitas dapat meningkatkan performa dan meraih prestasi internasional. Pembinaan ini sangat penting dan memerlukan strategi yang matang, terutama dalam hal klasifikasi kecacatan," tambah Budi.

Budi juga menegaskan bahwa PEPARNAS XVII tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga tempat untuk menemukan dan mengembangkan bibit-bibit atlet berkualitas. Salah satu bentuk nyata komitmen Kemenpora terhadap pembinaan atlet disabilitas adalah pembangunan training center atau pusat pelatihan khusus di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

“Melalui ajang ini, kita berharap dapat menemukan talenta baru yang berpotensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Pendirian pusat pelatihan di Karanganyar menjadi langkah konkrit Kemenpora dalam mewujudkan pembinaan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Kemenpora menegaskan bahwa penghargaan dan apresiasi yang diberikan kepada atlet penyandang disabilitas sama dengan atlet non-disabilitas. Ini mencakup bonus prestasi yang diberikan, di mana jumlah bonus untuk atlet disabilitas sama besarnya dengan atlet lainnya.

“Kami tidak membeda-bedakan. Bonus yang diberikan kepada atlet disabilitas setara dengan atlet non-disabilitas, karena mereka sama-sama berjuang dan mengharumkan nama bangsa,” ujar Budi.

Selain apresiasi finansial, Kemenpora juga memberikan peluang bagi para atlet penyandang disabilitas untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam dunia olahraga.

Dengan digelarnya PEPARNAS XVII di Solo, Kemenpora berharap ajang ini dapat menjadi panggung untuk memunculkan lebih banyak atlet disabilitas yang berprestasi. Dukungan pembinaan yang terstruktur, pemanfaatan sport science, dan apresiasi yang setara menjadi bagian dari upaya besar Kemenpora dalam mewujudkan prestasi inklusif di dunia olahraga Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:29 WIB
PEPARNAS XVII: Ajang Penggalian Potensi Atlet Difabel untuk Multievent Internasional
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:27 WIB
Sri Ramdani Raih Dua Emas dan Pecahkan Rekor di PEPARNAS XVII Solo
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 12:22 WIB
PEPARNAS XVII 2024 Ajang Mendongkrak Omzet UMKM Lokal
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 13:00 WIB
Fasilitas Pijat Tuna Netra di PEPARNAS XVII: Peluang Berharga Penyandang Disabilitas
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 10:38 WIB
Kisah Inspiratif Atlet Para Renang Papua, Sabet Emas pada PEPARNAS XVII
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 10:40 WIB
Kisah PEPARNAS XVII: Teguh Jiwangga tak Menyerah dalam Keterbatasan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 10:37 WIB
PEPARNAS XVII Wujudkan Kesetaraan, Penyandang Disabilitas Ikut Jadi Panitia