Civitas Akademika USK Nyatakan Sikap Terhadap Dinamika Pemilu

:


Oleh MC PROV ACEH, Senin, 12 Februari 2024 | 11:36 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 49


Banda Aceh, InfoPublik - Puluhan guru besar dan Civitas Akademika Universitas Syiah Kuala (USK) menyatakan sikap terhadap penyelenggaraan pemungutan suara menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Minggu (11/2/2024). 

Dalam pernyataan sikap tersebut dibacakan langsung secara bergantian oleh perwakilan guru besar dan Civitas Akademika USK, di lapangan tugu Darussalam.

"Kami Civitas Akademika USK, warga kampus darussalam yang letaknya paling ujung barat Negara Kesatuan Republik Indonesia, merasa perlu mengungkapkan sikap, sebagai wujud dari perasaan batin dan tanggung jawab moral kami atas perilaku penyelenggaraan negara dalam proses kontestasi suksesi kepemimpinan nasional," ungkapnya.

Adapun, pernyataan sikap terhadap penyelenggaraan kekuasaan negara pemilihan umum tahun 2024, ialah pertama meyakini bahwa proses mempengaruhi kualitas hasil. Jika proses tidak sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pemilih umum, yaitu jujur, adil, umum, bebas dan rahasia, maka sudah dapat dipastikan bahwa hasil pemilihan umum tidak akan menghasilkan pemerintahan yang berintegritas memiliki legitimasi dari rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

Kedua, penyelenggaraan pemilu sebagai wujud manifestasi demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya dipandang sebagai teks semata, melainkan juga harus dilengkapi dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya serta dijalankan secara konsisten dan bermartabat.

Ketiga, mengingatkan semua penyelenggara negara dan pemerintahan untuk tidak memanfaatkan institusi dan sumber daya negara dan pemerintahan untuk memenuhi kepentingan politik pribadi dan golongan melalui sikap keberpihakan dalam proses kontestasi suksesi kepemimpinan nasional. Penyelenggara negara dan pemerintahan harus bersikap inparsial, jujur dan adil serta menjadi fasilitator yang baik dan benar bagi semua kelompok serta golongan.

Keempat, mengingatkan kepada semua penyelengara negara dan pemerintahan untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan mengerahkan dan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik praktis, pribadi dan/atau golongan.

Kelima, mengingatkan pemerintah daerah seluruh Indonesia agar menjalankan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dengan baik yang sesuai dengan ketentuan konstitusi dan peraturan perundang-undangan serta selalu berpedoman pada prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik dengan tidak mengabaikan etika dan norma hukum demi melindungi kepentingan negara dan bangsa.

Keenam, mengajak seluruh masyarakat dan semua komponen bangsa Indonesia untuk terlibat langsung dan aktif guna memastikan pemilihan umum berjalan secara jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia, demi menghasilkan pemerintahan yang berintegritas dan mendapatkan legitimasi yang kuat berbasis penghormatan terhadap suara rakyat sebagai usaha merawat dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu mewujudkan kesejahteraan bangsa yang adil bagi seluruh tumpah darah Indonesia.

Ketujuh, mengajak seluruh elemen masyarakat dan komponen bangsa untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai serta terhindar dari kekacauan.

"Demikian beberapa pernyataan sikap batin atas keprihatinan kondisi negara dan bangsa Indonesia menjelang hari pemungutan suara pemilihan umum tahun 2024. Hanya kepada Allah SWT/tuhan yang maha Esa kita bertawakkal. semoga semua usaha yang dilakukan untuk kemajuan bangsa dan negara mendapat rahmat dari Allah SWT/tuhan yang maha Esa," tutupnya. (MC 07)