- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 15 Mei 2024 | 13:26 WIB
: Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sedang memberikan keterangan di Jakarta. Foto: kpu.go.id
Oleh Eko Budiono, Sabtu, 3 Februari 2024 | 13:32 WIB - Redaktur: Untung S - 124
Jakarta, InfoPublik - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, menanggapi temuan organisasi Migrant Care yang menemukan sejumlah 3.238 nama ganda pada Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) di Johor Bahru, Malaysia.
"Nah yang di Malaysia sedang ditelusuri. Kurang lebih metodenya juga akan sama dari DPT itu akan ditelusuri kembali walaupun sebetulnya ketika proses pemutakhiran daftar pemilih sudah ada salah satu tahapan, yaitu analisis kegandaan," kata Hasyim melalui keterangan tertulisnya, Jumat (2/2/2024).
Hasyim menegaskan, bahwa analisis kegandaan dilakukan oleh KPU RI dari semua tingkatan, baik tingkat kabupaten/kota masing-masing, antarkabupaten/kota lintas provinsi, maupun antara pemilih di dalam negeri dan pemilih di luar negeri.
Walaupun demikian, terjadinya nama ganda pada DPT merupakan hal yang wajar.
"Ya namanya kegiatan pemutakhiran data pemilih sudah dilakukan untuk menganalisis kegandaan. Yang namanya data jutaan itu kalau kelewatan ya saya kira masih wajar," ujarnya.
Hasyim mengatakan, bahwa pihaknya akan menyediakan alat kontrol seperti daftar hadir untuk mengantisipasi terjadinya nama ganda dalam DPT.
"Akan tetapi, yang ingin kami pastikan sekiranya ada nama yang ganda, itu kita pastikan alat kontrolnya dengan daftar hadir. Jadi nanti orang yang hadir mengisi daftar hadir dulu untuk memastikan bahwa yang hadir adalah memang namanya ini, sebagaimana yang ada di DPT," tuturnya.
Sementara itu, Hasyim mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup diri untuk melakukan koreksi, terutama berkaitan dengan nama ganda dalam DPT.
"Namun demikian, kalau nyatanya masih ada kegandaan juga, kami tidak menutup diri untuk dilakukan koreksi supaya menghindari potensi digunakannya nama-nama itu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Hasyim.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, mengatakan bahwa selain 3.238 nama ganda dalam DPT Johor Bahru, pihaknya juga menemukan banyak data ganjil, yakni sekitar 24 orang dari DPTLN Johor Bahru bertuliskan alamat Indonesia dan 19 nama dalam data tertulis beralamat 'bercuti/rehat/pulang’.
KPU menetapkan peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Pemilu anggota legislatif 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera,