Pertikaian Akibat Politik Bisa Diselesaikan dengan Konten Menyejukkan

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 26 Juni 2019 | 17:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 412


Jakarta, InfoPublik - Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan pertikaian masyarakat akibat politik akan selesai jika media memperbanyak konten-konten yang menyejukkan.

Menurutnya fungsi media di era politik saat ini adalah sebagai relaksasi politik. "Melemaskan urat-urat politik yang masih kaku akibat konstetasi politik pilpres. Menyajikan berita yang tidak meruncing suasana," ujar Agus dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk "Pers di Pusaran Demokrasi", bertempat di Ruang Serba Guna, Kemkominfo, Jakarta, Rabu (26/06/2019).

Agus menjelaskan, kenapa media bisa menjadi alat relaksasi politik. Pola seperti halnya prinsip yang dipakai dalam Jurnalisme Perdamaian. Biasanya, media saat meliput suatu konflik cenderung menjadi Intesifier of Conflict atau berperan sebagai pemicu konflik.

"Namun, ada juga media yang berperan sebagai Diminishing of Conflict. Media seperti ini justru turut serta meredakan konflik karena mereka sadar efek dari konflik ini bakal menghancurkan suatu tatanan bangsa,"kata Agus

Oleh karena itu, ia meminta agar situasi politik makin mereda jika semua pihak mulai dari pimpinan negara, pemilik media bersatu menyuarakan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

"Media harus memenuhi ruang publik dengan berita-berita yang membangkitkan harapan. Kembali ke rules of democracy. Jangan patah harapan," jelas Agus

Satu hal, Agus mengingatkan agar media arus utama tidak perlu khawatir dengan kehadiran media sosial. "Pasca Pemilu di Amerika ketika masyarakat terpecah belah oleh berita hoaks terjadi yang disebut media comsumption reborn. Dimana masyarakat kembali membaca atau mengutip kembali informasi dari media arus utama atau media mainstream,"ujar Agus

Dicontohkan, justru saat Kementerian Kominfo Rudiantara membatasi akses internet saat kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Jakarta justru membuat gembira para pengelola media."Karena justru rating TV maupun media online melonjak tinggi. Artinya masih ada kepercayaan kepada media arus utama,"ujarnya