Pemilu Ajang Kompetisi Sehat, Satu atau Dua Hari Akur Lagi

:


Oleh Tri Antoro, Rabu, 26 Juni 2019 | 11:16 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 409


Jakarta, InfoPublik - Elite Partai Politik (Parpol) Pengusung Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo - Ma'aruf Amin, Andreas Hugo Pareira, meyakini apapun hasil keputusan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dapat diterima semua pihak dengan damai.

"Ini (Pemilu) kompetisi yang sehat, satu atau dua hari akur lagi," ujar Andreas Hugo Pareira di Jakarta, Rabu (26/6).

Pasca putusan PHPU, lanjut Andreas, semua pihak akan kembali seperti semula, layaknya sebelum terjadi pemilu. Tidak ada partai politik yang akan berlarut-larut terbuai dalam kesenangan bila menang.

Begitu pun sebaliknya, tidak ada partai politik yang berlarut-larut dalam kesedihan menyikapi kekalahan dalam PHPU.

"Perbedaan dalam sudah biasa, berlalunya pemilu kita kerja bareng lagi," imbuhnya.

Ia menambahkan, tahun depan ada agenda politik pemilihan kepala daerah yang seharusnya menjadi perhatian bagi parpol. Jadi, parpol tidak perlu berlarut-larut mengurusi Pileg dan Pilpres, karena harus mulai mempersiapkan pesta demokrasi yang akan digelar.

"Ada event politik tahun depan yang harus kita pikirkan, jadi jangan berlarut-larut," katanya.

Diketahui, sidang gugatan PHPU akan diputuskan pada Kamis (27/6). Sidang ini sudah berlangsung lima yang terakhir dilakukan pada Jumat (21/6) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli pihak terkait. Sebelumnya, pada sidang ke empat digelar Kamis (20/6) mempunyai agenda mendengarkan penjelasan tentang ahli dari termohon yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berjumlah satu orang.

Sidang ke tiga yang digelar Rabu (19/6), pihak pemohon memberikan jumlah saksi 13 orang dan dua orang ahli yang berjumlah 15 orang. Sidang kedua yang digelar Selasa (18/6), mengesahkan bukti-bukti semua pihak. Dan sidang perdana pada Jumat (14/6) yang mendengarkan penjelasan kuasa hukum semua pihak.
Ada kpu bawaslu mk, setelah kompetisi ada oemenang kita bekerja lagi seperti biasa. Memaksakan ini ada konflik inikan ada upaya seolah terjadi konflik mengajak org salah berpikir. Kita membawa cara beepikir yang salah.