:
Oleh Eko Budiono, Senin, 17 Juni 2019 | 09:01 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 276
Jakarta,InfoPublik-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, mengatakan banyak menerima ancaman terkait penanganan perselisihan hasil pemilu (PHPU).
“Iya ada ancaman. Tetapi saya rasa itu hal yang biasa sebab ada orang yang kecewa, marah. Kan tinggal bagaimana kita merespon itu. Apakah kita baca saja sambil tersenyum atau kita baca sambil marah-marah. Kalau saya kan menghadapi seperti itu biasa saja," kata Arief, di kantornya, Kamis (13/6).
Menurut Arief, bentuk ancaman itu, dikirim dalam bentuk SMS atau pesan singkat. Selain itu, ada pula ancaman di media sosial (medsos).
Arief menyatakan, ancaman sejenis juga dirasakannya saat menangani Pemilu 2014 lalu.
"Tapi kalo sekarang kan lebih massif di medsos Jadi tiap hari ya bukan hanya ratusan, tapi mungkin bisa ribuan yang keberatan, mencaci maki, mengolok-olok, sekalipun ada juga yang mem-back up, banyak yang menyanjung, berterima kasih," tambahnya.
Ia menilai, ancaman itu sebagai bahan koreksi diri, sedangkan ungkapan sanjungan sebaiknya tidak membuat lupa diri.