Sikapi Hasil Pemilu 2019, Menristekdikti dan Kelompok Cipayung Plus Imbau Mahasiswa Tidak Terprovokasi Tindakan Inkonstitusional

:


Oleh G. Suranto, Senin, 20 Mei 2019 | 22:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 376


Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong mahasiswa untuk menghormati hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang direncanakan akan diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 22 Mei 2019.

Menteri Nasir meminta mahasiswa dan perguruan tinggi untuk tidak mudah terprovokasi kelompok- kelompok tertentu yang tidak puas akan hasil Pemilu 2019 dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai koridor konstitusi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Nasir dalam acara Dialog Menristekdikti dengan Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus tentang Dinamika Pemilu di Gedung D Kemenristekdikti,  Senin (20/5).

"Serahkan semuanya pada KPU. Mahasiswa melakukan aktivitas di dalam kampus akan lebih baik, karena ini prosedur hukumnya sudah berjalan dengan baik, jadi semua diserahkan pada hukum yang dalam hal ini sudah sesuai dengan amanah konstitusi. Oleh karena itu, saya berharap jangan sampai di Pemilu akhirnya ada yang tersakiti di antara kita. Di dalam pemilu menang dan kalah itu hal biasa. Bagi yang menang, tidak jumawa sebagai pemenang. Yang kalah jangan merasa rendah diri. Mari kita bangun Indonesia ke depan untuk menjadi lebih baik," kata Menristekdikti.

Nasir menyampaikan imbauan tersebut bersama Kelompok Cipayung Plus yang hadir di Gedung D Kemenristekdikti, yang mencakup Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), serta Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Menristekdikti menyampaikan mahasiswa dapat mengawasi Pemilu dengan cara melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 sesuai dengan prosedur hukum, yaitu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Kalau memang terjadi kecurangan, silakan melalui prosedur hukum yang ada, yaitu dilaporkan kepada Bawaslu dan apabila Bawaslu tidak puas, silakan naik ke Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan mana yang benar, mana yang salah," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Kelompok Cipayung Plus yang diwakili oleh Ketua Umum PP GMKI Corneles Galanjinjinay mengungkapkan, para ketua dan seluruh anggota Kelompok Cipayung Plus bersepakat untuk tidak melakukan unjuk rasa pada saat KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019, yaitu pada Rabu, 22 Mei 2019.

"Kami tegaskan kami sudah konsolidasikan di bawah, mahasiswa tidak akan demo pada 22 Mei. Kita dengan tegas menyatakan bahwa mekanisme demokrasi sudah berjalan. Rakyat sudah menentukan siapa Presiden, siapa pemimpin kita. Penyelenggara sudah bekerja begitu profesional sehingga itu yang kita kawal ke depan. Sampai 22 Mei, mahasiswa ada di belakang penyelenggara, KPU, Bawaslu, dan DKPP. Itu sudah kita lakukan, kita sudah audiensi ke KPU, diterima langsung Pak Arief Budiman selaku Ketua. Ke Bawaslu juga sudah kita datangi, dan ke DKPP. Semua penyelenggara sudah kita datangi," ungkap Ketua Umum PP GMKI Corneles Galanjinjinay.

Dalam kesempatan ini juga Kelompok Cipayung Plus memberikan Pernyataan Sikap Kelompok Cipayung tentang Pemilu 2019. Berikut pernyataan sikap Kelompok Cipayung Plus (HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI serta IMM, Hikmahbudhi, KMHDI) pada Senin, 20 Mei 2019 di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta:

1. Kami mahasiswa Indonesia – yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI), IMM, Hikmahbudhi, KMHDI – mengapresiasi Pemilihan Umum, baik Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) yang diselenggarakan tanggal 17 April 2019, telah berjalan lancar sesuai Amanah Konstitusi berdasarkan asas Jurdil dan Luber. Karena itu, kami mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Partai Politik, untuk menerima hasilnya.

2. Kami mahasiswa Indonesia – yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI), IMM, Hikmahbudhi, KMHDI – mengapresiasi KPU, Bawaslu, dan seluruh perangkatnya yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan profesional.

3. Kami mahasiswa Indonesia – yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI), IMM, Hikmahbudhi, KMHDI – mengimbau kepada seluruh Partai Politik, sebagai kontestan Pemilu, dan pasangan Calon Presiden – Calon Wakil Presiden, agar dengan berbesar hati menerima hasil Pemilu beserta perhitungannya. Apabila ada sengketa dan perselisihan, sebagai akibat adanya dugaan kecurangan, maka kami mengimbau agar diselesaikan melalui mekanisme yang sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

4. Kami mahasiswa Indonesia – yang tergabung dalam Kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI), IMM, Hikmahbudhi, KMHDI – mengimbau kepada seluruh elemen Bangsa Indonesia agar selalu menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Turut hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ismunandar, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin, Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Nada Marsudi, Tenaga Ahli Menristekdikti bidang Media Cyrillus Iryanto Kerong, Tenaga Ahli Menristekdikti bidang Media Agus Jui Purmawan, Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad, Ketua Bidang Sumber Daya Alam PB PMII Wahyu Hidayat, Ketua Umum PP GMKI Corneles Galanjinjinay, Ketua Umum DPP GMNI Robaytullah Kusuma Jaya, Ketua PP PMKRI Juventus Prima Yoris Kago, Ketua Umum DPP IMM Najih Prasetyo, Ketua Umum PP Hikmahbudhi Ari Sutrisno, dan Ketua Departemen Kaderisasi KMHDI I Gede Hendra Juliana.