:
Oleh Tri Antoro, Rabu, 27 Maret 2019 | 20:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 685
Singkil, InfoPublik - Kecil kemungkinan potensi konflik antar sesama warga Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh terjadi, akibat perbedaan pilihan kandidat presiden.
"Disini konflik karena perbedaan pilihan presiden sulit terjadi," ujar Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Sukhyar kepada InfoPublik, Rabu (27/3).
Menurut dia, masyarakat sudah tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan pendapat antar sesama warga. Sudah bisa saling menghormati pilihan masing-masing tanpa fanatisme yang berlebihan kepada salah satu pasangan calon.
"Pilpres masyarakat disini sudah relatif kondusiflah, jadi tidak perlu dikhawatirkan," imbuh Sukhyar yang juga mantan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Berdasarkan pengalamannya, kata dia, saat ini yang harus diwaspadai adalah kontestasi anggota legislatif tingkat Kabupaten Aceh Singkil. Sebab, mayoritas kandidatnya merupakan politisi kelahiran dari wilayah Aceh Singkil atau disebut dengan putra daerah.
"Dari Pileg tingkat 2, harus diwaspadai bisa menyebabkan konflik yang cukup serius," tuturnya.
Pasalnya, masing-masing anggota keluarga dari kandidat pasti akan melakukan berbagai cara untuk mendukung kandidat terkait. Sehingga, potensi pemilihan legislatif akan cenderung memanas antar sesama pendukung.
"Pengerahan massa dimungkinkan terjadi oleh keluarga kandidat legislatif untuk memenangkan sanak saudaranya yang menjadi calon legislatif," pungkasnya.
