Sabtu, 29 Maret 2025 23:58:10

Dua Mahasiswa UK Petra Surabaya Olah Pepaya Jadi Minuman Bercita Rasa Istimewa

: Cleary Budiman (berkaca mata) dan Davin Varian Ikwanto Koean (kiri) saat menunjukkan proses pembuatan Wine dari Pepaya Bangkok. Foto : Humas PCU


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 26 Maret 2025 | 10:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 93


Surabaya, InfoPublik - Pepaya, merupakan buah tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Dengan menggunakan buah pepaya tersebut, dua orang mahasiswa asal Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau biasa disebut Petra Christian University (PCU) bernama Cleary Budiman dan Davin Varian Ikwanto Koean mengolahnya menjadi wine bercita rasa istimewa.

Salah satu daerah penghasil pepaya di Jawa Timur adalah Desa Sugihwaras, Kediri, yang berada di kawasan sekitar kaki gunung Kelud. Daerah tersebut, diketahui memiliki tanah vulkanik yang subur, sehingga dimanfaatkan sebagai ladang pertanian yang produktif. Namun produksi pepaya yang melimpah sering menyebabkan harga turun, mengakibatkan kerugian pada petani.

Formula terbaik dari buah pepaya bangkok, telah ditemukan dua mahasiswa PCU jurusan Hotel Management itu kemudian diolah menjadi wine. Kreasi ini selain bisa mengurangi limbah pertanian akibat hasil panen yang berlebih, juga bisa meningkatkan nilai ekonomis dari buah tersebut.

“Melihat banyaknya sisa buah pepaya akibat panen berlebih di sektor pertanian, kami termotivasi untuk mencari solusi pengolahan yang lebih efektif.  Misalnya dengan mengembangkan fermentasi pepaya menjadi wine. Selain bisa mengurangi limbah pertanian, pengolahan ini juga bisa memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai ekonomis dari buah tersebut,” urai Cleary, dikonfirmasi Selasa (25/3/2025).

Setelah melakukan percobaan pengolahan pada buah pepaya California, Hawaii, dan Bangkok, Cleary serta Davin menemukan formula yang tepat dengan menggunakan pepaya berjenis Bangkok. 

Davin mengatakan wine dari pepaya Bangkok memiliki rasa manis yang lebih seimbang, tingkat keasaman yang rendah, dan body/tekstur yang lebih baik.  "Aroma alkohol yang dihasilkan juga lebih halus, dengan kadar sesuai standar wine komersial, yakni sekitar 12 persen,” kata Davin.

"ABABI", Wine berbahan dasar Pepaya Bangkok ini dijual Rp 150.000 saja. Foto : Humas PCU

Ia menuturkan wine memang dapat dibuat dari buah lain yang mengandung glukosa, selain anggur. Jenis olahan wine ini biasanya disebut fruit wine. Untuk menghasilkan komposisi yang pas, Cleary dan Davin menggunakan buah Pepaya Bangkok yang sudah dibersihkan, gula pasir, air, dan ragi. 

“Pepaya harus dikupas dan dipisahkan dari bijinya, lalu dipotong. Setelah itu diblender dan dicampur air dengan perbandingan 1 : 1. Proses penyaringan juga diperlukan, lalu ditambahkan gula pasir dan ragi atau bernama latin Saccharomyces Cerevisiae,” rinci Davin yang diketahui memiliki passion di bidang Food and Beverage itu.

Proses fermentasinya sendiri, Davin mengungkapkan, berlangsung selama 14 hari. Setelah itu, residu yang terbentuk perlu dipisahkan dari wine, dan kemudian wine dimasukkan ke dalam botol untuk proses pengendapan selama tujuh hari. 

Jika endapan sudah dipisahkan dari wine, maka wine siap dikonsumsi. Per botolnya (750 ml), Cleary dan Davin menetapkan harga 150 ribu rupiah untuk olahan wine dari Pepaya Bangkok tersebut.

Sementara itu, sebagai Dosen Pembimbing dua orang mahasiswa PCU tersebut, Hanjaya Siaputra menyampaikan harapannya bahwa, inovasi olahan buah pepaya ini memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Desa Sugihwaras, Kediri. 

“Harapannya dari kreasi buah pepaya ini bisa memberdayakan masyarakat lebih baik lagi. Ilmu-ilmu dan penerapan yang dilakukan mahasiswa dapat membantu warga di sana dalam mengelola hasil panen yang melimpah, dengan cara yang tepat dan tentunya meningkatkan perekonomian,"tambahnya.(MC Jatim/ida-vin/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 29 Maret 2025 | 13:02 WIB
Satpol PP Surabaya Siagakan 1.450 Personel Amankan Libur Nyepi dan Idulfitri 2025