:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 17 Maret 2025 | 15:02 WIB - Redaktur: Juli - 91
Sleman, InfoPublik – Menjaga kesehatan saat berpuasa di usia lanjut memerlukan perhatian khusus agar tetap sehat dan bugar selama Ramadan. Terkait itu, Masjid Al Falaah 1 Gejawan Wetan, Gamping, Sleman, mengadakan Kajian Tematik Ramadan 1446 H dengan tema “Sehat dan Bugar di Usia Lanjut” pada Minggu (16/3/2025).
Kajian ini menghadirkan dr. Bambang Edy Susyanto, seorang dokter yang memberikan tips penting mengenai kesehatan lansia selama berpuasa.
Dalam kajian tersebut, dr. Bambang mengungkapkan bahwa puasa dengan pola yang tepat dapat memberikan berbagai manfaat bagi lansia. Puasa dapat meningkatkan metabolisme tubuh, memperbaiki sistem pencernaan, serta membantu mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah. Namun, agar tetap sehat dan bugar selama puasa, lansia perlu menjaga pola makan yang sehat, hidrasi yang cukup, serta melakukan aktivitas fisik ringan.
Salah satu aspek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia selama Ramadan** adalah menjaga pola makan yang seimbang. Dokter Bambang menyarankan agar lansia mengonsumsi makanan bergizi saat sahur, seperti sayuran, buah, serta protein dari ikan atau daging tanpa lemak. Lansia juga disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum yang memberikan energi lebih tahan lama.
“Pada saat berbuka, hindari makan dalam porsi besar sekaligus. Mulailah dengan air putih dan kurma, lalu lanjutkan dengan makanan bergizi seimbang agar tubuh tidak kaget,” ujar dr. Bambang.
Asupan cairan yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama bagi lansia dengan riwayat hipertensi atau diabetes. Bambang mengingatkan agar air putih dikonsumsi dengan cukup saat sahur dan berbuka. Lansia sebaiknya menghindari minuman berkafein atau bersoda, karena dapat mempercepat hilangnya cairan tubuh.
Selain pola makan dan hidrasi, aktivitas fisik ringan juga penting untuk menjaga kebugaran lansia selama Ramadhan. Bambang menyarankan agar lansia melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, peregangan, atau senam lansia setelah sahur atau menjelang berbuka. Aktivitas ini membantu memperlancar sirkulasi darah, mencegah kekakuan otot dan persendian, serta menjaga kelenturan tubuh. “Aktivitas fisik ini membantu lansia tetap bugar dan mencegah rasa lemas selama berpuasa,” tambah dr. Bambang.
Selain kesehatan fisik, aspek mental dan spiritual juga sangat penting bagi lansia. Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi lansia untuk meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, dan mengikuti kajian keagamaan. Aktivitas ini dapat memberikan ketenangan jiwa serta mengurangi stres, yang berimbas positif pada kesehatan fisik dan mental lansia.
Bagi lansia dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan pencernaan, dr. Bambang sangat menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani puasa.
Dalam Islam, terdapat keringanan bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan, sehingga lansia yang memiliki penyakit kronis diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya dengan fidyah.
Dokter Bambang menyimpulkan bahwa lansia tetap bisa menjalani puasa dengan sehat dan bugar asalkan mereka menerapkan pola makan yang seimbang, menjaga hidrasi yang cukup, melakukan aktivitas fisik ringan, dan memperhatikan kesehatan mental serta spiritual. Dengan persiapan yang baik, ibadah puasa dapat menjadi momen yang penuh keberkahan dan tetap menyenangkan bagi lansia.
(Adnan Nurtjahjo | KIM Pararta Guna Gamping)