Sabtu, 15 Februari 2025 23:34:55

Rumput Laut Maluku Utara Jadi Kontributor Utama Produksi dan Produk Olahan Nasional

: Budidaya rumput laut di Desa Fukweu


Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 27 Januari 2025 | 04:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 206


Ternate, InfoPublik – Provinsi Maluku Utara memiliki potensi besar sebagai salah satu penghasil utama rumput laut nasional. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi rumput laut Maluku Utara terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

Pada kurun waktu 2019-2023, produksi rumput laut di provinsi ini menunjukkan tren positif, dengan rincian sebagai berikut:

  • 2019-2020: 81.555 ton
  • 2021: 86.282 ton
  • 2022: 135.074 ton
  • 2023: 130.763 ton

“Rumput laut merupakan salah satu komoditas laut yang berpotensi dikembangkan, baik dalam skala lokal maupun global,” ujar Tunas Agung Jiwa Brata, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara, dalam Media Briefing Torang Pe APBN di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara pada Jumat (24/1/2025).

Indonesia secara keseluruhan menghasilkan rata-rata 9,5 juta ton rumput laut per tahun selama periode 2019-2023. Dari total produksi nasional tersebut, Maluku Utara masuk dalam 10 besar provinsi penghasil rumput laut terbesar.

Maluku Utara juga menjadi salah satu dari 15 provinsi sentra produksi rumput laut, yang menyumbang 99,6 persen dari total produksi nasional. Hal ini mencerminkan pentingnya posisi Maluku Utara dalam rantai pasokan rumput laut Indonesia.

KKP bahkan merencanakan proyek percontohan (modelling) hilirisasi rumput laut di Maluku Utara untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas ini.

Selain menjadi bahan baku utama, rumput laut memiliki potensi untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai tinggi, seperti:

  1. Makanan:
    • Agar-agar
    • Tempura rumput laut (Gimari)
    • Keripik rumput laut (nori)
    • Sup rumput laut (miyeokguk)
  2. Produk Non-Makanan:
    • Obat-obatan
    • Pupuk
    • Cat
    • Kosmetik
    • Dental gigi

Potensi diversifikasi ini membuka peluang ekonomi baru, baik di pasar lokal maupun global, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.

Meskipun produksi rumput laut di Maluku Utara terus meningkat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti: peningkatan kapasitas teknologi untuk hilirisasi produk,  perluasan pasar ekspor, dan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tambah.

"Dengan dukungan dari KKP dan proyek hilirisasi, Maluku Utara diharapkan dapat mengoptimalkan potensinya sebagai sentra produksi rumput laut sekaligus penghasil produk olahan berkualitas tinggi," katanya.

 

Nita/MC Tidore

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 09:19 WIB
Gubernur Sulteng Resmikan Gedung Dermaga dan TPI di PPI Donggala
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 14:02 WIB
BMKG dan HKTI Siap Kolaborasi, Petani Bakal Lebih Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 14 Februari 2025 | 13:48 WIB
BMKG Pastikan Layanan Informasi Cuaca dan Kebencanaan Tetap Optimal