- Oleh MC KAB BATANG
- Sabtu, 26 April 2025 | 09:36 WIB
: Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (tengah), meninjau jembatan putus akibat banjir di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 22 Januari 2025 | 13:57 WIB - Redaktur: Elvira - 241
Batang, InfoPublik - Bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Batang menimbulkan dampak signifikan pada beberapa wilayah. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang per Selasa (21/1/2025) pukul 14.00 WIB mencatat kerugian materiil, infrastruktur rusak, hingga korban jiwa.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki meminta seluruh perangkat daerah terkait untuk mempercepat penanganan bencana, seperti pembersihan jalan, perbaikan instalasi PDAM, dan distribusi bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Dengan masa tanggap darurat selama dua minggu ke depan, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk meminimalkan dampak lanjutan dari bencana ini,” kata Pj. Bupati Lani.
Bupati juga meminta warga meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Batang masih berpotensi hujan hingga tiga hari ke depan.
“Saya harap warga, terutama yang tinggal di lereng atau tebing, memantau kondisi tanah sekitar dan segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan berlangsung lebih dari dua jam,” katanya usai meninjau bencana di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Selasa (21/1/2025).
Banjir bandang melanda beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Bawang, Reban, dan Wonotunggal. Di Dukuh Kuripan, Desa Surjo, Kecamatan Bawang, banjir menghanyutkan empat rumah, merobohkan satu rumah lainnya, dan menyebabkan dua warga harus dirawat di RSUD Limpung.
“Di Desa Ngadirejo, Kecamatan Reban, jembatan penghubung desa dengan Dukuh Pringombo hanyut tersapu arus deras. Selain itu, instalasi PDAM di wilayah ini juga hilang akibat banjir,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang,” jelasnya.
Banjir juga menyebabkan 13 keluarga (50 jiwa) di Desa Pacet mengungsi di balai desa dan mushola setempat akibat tumpukan kayu yang menutupi akses jalan Pacet-Kayulandak.
Kejadian tanah longsor tercatat di sejumlah wilayah, seperti Desa Gunungsari, Kecamatan Bawang, di mana lima rumah dan satu bangunan ruang kelas SD roboh. Longsor juga menimbun sumber mata air Ngreco, sehingga 30 kepala keluarga harus mengungsi ke kantor kecamatan.
“Di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, dua rumah milik warga bernama Wachyadi dan Yoto rusak akibat longsor. Akses jalan Desa Wonosari-Kalirejo juga tertutup material longsor, menyulitkan kendaraan maupun pejalan kaki melintas,” terangnya.
Cuaca ekstrem yang disertai angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon di beberapa lokasi. Di Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar, sebuah rumah tertimpa pohon tumbang, sementara di Desa Sariglagah, Kecamatan Warungasem, bantuan tunai telah disalurkan PMI kepada korban yang rumahnya rusak.
“Di Kecamatan Kandeman, pohon tumbang di Timur Safari Beach Jateng Batang menyebabkan kemacetan dan kerusakan fasilitas umum,” ungkapnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)