Tim Asesor Lakukan Resertifikasi Rumah Sakit Syariah di RSUD Meuraxa

Banda Aceh, InfoPublik – Tim Asesor Resertifikasi Rumah Sakit Syariah mengunjungi RSUD Meuraxa, Banda Aceh, pada Jumat (13/12/2024). 

Kedatangan tim yang dipimpin oleh Bukhari Muslim ini disambut oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Almuniza Kamal, yang didampingi Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Banda Aceh M. Ridha, serta Direktur Utama RSUD Meuraxa Riza Mulyadi, di aula rumah sakit milik Pemerintah Kota Banda Aceh tersebut.

Almuniza menyampaikan harapannya agar RSUD Meuraxa dapat mempertahankan sertifikasi syariah sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan. "Bukan hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan pelayanan terbaik," ujarnya.

Almuniza yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Aceh memproyeksikan RSUD Meuraxa sebagai percontohan rumah sakit berbasis syariah di Indonesia. "RSUD Meuraxa saat ini menjadi satu-satunya rumah sakit tipe B milik pemerintah yang memiliki sertifikasi syariah," katanya.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Almuniza menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM berbasis nilai-nilai Islam. Ia mengusulkan pelatihan khusus bagi tenaga medis dan paramedis untuk memperkuat pelayanan berbasis syariah. "Kerja sama antara masyarakat, tenaga medis, dan pihak terkait sangat diperlukan untuk menciptakan pelayanan syariah yang optimal," imbuhnya.

Menurut Almuniza, proses resertifikasi ini merupakan momen penting yang menjadi indikator kualitas pelayanan rumah sakit. "Sebagai rumah sakit syariah, penerapan prinsip-prinsip Islami adalah nilai tambah sekaligus kebanggaan," tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh jajaran RSUD Meuraxa untuk menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi selama proses resertifikasi berlangsung. "Teruslah bersinergi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menjaga kerja sama antara pemerintah, rumah sakit, dan masyarakat," ujarnya lagi.

Setelah acara seremonial, Almuniza meninjau langsung pelayanan dan fasilitas di RSUD Meuraxa, termasuk ruang IGD, poliklinik, dan fasilitas penunjang seperti toilet. Ia juga menyempatkan diri berkomunikasi dengan sejumlah pasien yang sedang menjalani pengobatan. (MC ACEH/01)