: Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, memimpin prajurit TNI memikul material untuk pemugaran Makam Pahlawan Nasional Aceh Cut Nyak Meutia, dengan mengarungi sungai di pedalaman Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. (dok. korem 011 Lilawangsa/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 11 Desember 2024 | 14:08 WIB - Redaktur: Juli - 141
Banda Aceh, InfoPublik - Perjuangan berat yang dilakukan oleh TNI jajaran Korem 011/Lilawangsa, dengan mengarungi sungai dan hutan belantara memikul material untuk pemugaran Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia di Alue Kurieng, Gampong (Desa) Alue Rime, Kecamatan Pirak Timur, Aceh Utara, tidaklah seberapa.
Betapa tidak, Cut Nyak Meutia telah mengorbankan harta benda dan nyawanya untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang.
Namun, apa yang telah diperjuangkannya seakan kini tidak mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah. Untuk menuju makam Pahlawan Nasional Aceh Cut Nyak Meutia itu saja masih sulit dilalui dan terkesan diabaikan.
Belum lagi, kondisi makam yang benar-benar masih di bawah kata layak untuk makam seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.
Padahal, Republik Indonesia saat ini telah memasuki kemerdekaannya ke-79. Akan tetapi, kondisi makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia masih terabaikan dan sangat merigis.
Melihat kondisi itu, Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, yang juga putra kelahiran Aceh mengajak prajurit TNI jajaran Korem Lilawangsa, untuk bahu membahu memugar makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia tersebut.
Danrem Ali Imran pads Senin (9/12/2024) memimpin pasukan TNI untuk membawa material ke lokasi makam dengan cara memikul dibahu, mengarungi aliran Krueng Keureuto. Hujan lebat pun mengguyur kawasan pedalaman Aceh Utara itu, sehingga menambah sulitnya akses jalur ke lokasi makam.
Sejumlah kendaraan tempur dan kuda besi prajurit TNI juga terperosok saat mendaki lintasan bukit terjal puncak bukit Krueng Keureuto, Aceh Utara.
Namun, itu semua tidak menyurutkan semangat perjuangan para kesatria prajurit TNI. Meskipun mereka terjatuh bangun menerobos hutan lindung menempuh jarak sekitar 4 kilometer hingga kembali saat malam tiba.
“Pemugaran ini pekerjaannya sedang berlangsung, kami selaku putra asli Aceh, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Kav Makhyar dan saya Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran sangat menghormati perjuangan para pahlawan pendahulu salah satunya Cut Nyak Meutia pejuang srikandi Aceh,” ungkap Danrem.
Ali Imran menyampaikan, sebenarnya pemugaran makam telah direncanakan sejak Mei 2024, yang bertepatan dalam rangka memperingati Hari Juang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, HJK ke-79 TNI AD, “TNI AD Berjuang Bersama Rakyat”.
Selain itu, gagasan tersebut bertujuan untuk menghormati dan menjaga marwah pahlawan nasional dengan merawat benda-benda sejarah bukti peninggalan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh dilupakan.
“Makam pahlawan inilah sebagai bukti kisah perjuangan yang harus dirawat, jika kita jaga marwah pahlawan pendahulu berarti kita telah menjaga kehormatan bangsa Indonesia dimata dunia. Karena kita sebagai penikmat kemerdekaan ini harus meneruskan perjuangan para pahlawan dan tidak boleh melupakannya,” terang Danrem.
Menurutnya, makam pahlawan nasional harus dirawat dan dibangun galeri tempat upacara maupun museum berisi replika barang sejarah lainnya milik almarhum, namun kondisi kompleks makam Cut Meutia jauh beda dengan kondisi makam nasional lainnya di Indonesia.
“Hampir puluhan tahun terbengkalai, walaupun pernah dipugar, namun belum maksimal, maka jika tidak dirawat benda sejarah bukti kemerdekaan tersebut akan hilang punah tanpa bekas ditelannya waktu, begitupun generasi muda kedepan tidak mengetahui dimana makam pahlawan Cut Meutia dan hanya mengenal lewat uang dan cerita dongeng semata,” terang Ali Imran, dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).
Hampir sekitar dua ratus lebih prajurit TNI gabungan mengangkut material dengan memanggul di pundak berjibaku berjalan dari aliran sungai yang saat itu air keruh deras setelah hujan deras, sehingga tidak terlihat menapak di atas batu kerikil tajam, mereka banyak yang terjatuh, bahkan banyak juga kaki dan tangan yang terluka terbentur.
Danrem mengerahkan prajurit TNI berbagai satuan di jajaran Korem 011/LW, baik TNI AL, TNI AU dan TNI AD, termasuk Tim kesehatan TNI AD Kesrem Lhokseumawe, berjibaku mengangkut material untuk pembangunan makam Cut Meutia. Danrem turut memikul karung goni yang berisikan paving block.
Ali Imran bersama ratusan prajuritnya mengangkut material makam dari jalur sungai dengan menempuh jarak sekitar 2,3 kilometer, sebab, akses jalan yang baru dibuka kondisinya licin diguyur hujan. Bahkan, Danrem salah satu yang menjadi korban terluka akibat terjatuh saat mengangkut material.
Danrem Kolonel Ali Imran yang seangkatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, yang merupakan putra asli Aceh untuk mendukung upaya membuka akses dan renovasi makam pahlawan nasional Cut Nyak Meutia. (mc aceh/01)