: Kadis DPMPTSP Aceh Muhammad Iswanto, S.STP MM pimpin rapat Koordinasi Strategi Pencapaian Target Realusasi Investasi Aceh Tahun 2024 di salah satu Hotel Banda Aceh, Senin (09/12/2024).
Oleh MC PROV ACEH, Selasa, 10 Desember 2024 | 22:17 WIB - Redaktur: Juli - 100
Banda Aceh, InfoPublik – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Muhammad Iswanto, yang juga Pj Bupati Aceh Besar, memimpin Rapat Koordinasi Strategi Pencapaian Target Realisasi Investasi Aceh Tahun 2024, di Banda Aceh, Senin (9/12/2024).
Kegiatan ini mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Kunci Sukses Pencapaian Target Realisasi Investasi”. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran DPMPTSP Aceh, serta para Kepala DPMPTSP kabupaten/kota se-Aceh.
Pada kesempatan itu, Muhammad Iswanto menegaskan pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh.
Pemerintah Aceh menargetkan realisasi investasi sebesar Rp11,13 triliun pada 2024. Menurutnya, target ini tidak hanya berupa angka, tetapi juga merupakan bentuk komitmen untuk meningkatkan pembangunan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Investasi memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, untuk mencapai target ini, kita memerlukan kerja sama yang solid antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, dengan strategi yang terukur, inovatif, dan adaptif,” ujar Iswanto.
Iswanto mengakui bahwa tahun politik membawa tantangan besar bagi realisasi investasi. Hingga September 2024, realisasi investasi Aceh baru mencapai Rp6,89 triliun atau 61,96% dari target. Angka ini menunjukkan penurunan 35,10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ketidakpastian di tahun politik, termasuk pemilihan presiden dan kepala daerah, membuat investor cenderung menahan diri. Mereka menunggu arah kebijakan dan stabilitas politik pasca pemilu,” jelasnya.
Selain itu, Iswanto mengungkapkan faktor lainnya, seperti kepatuhan pelaku usaha dalam pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang masih rendah. Dari total 16.844 proyek yang wajib melaporkan LKPM, hanya 3.600–3.900 proyek yang melaporkan setiap triwulan.
Iswanto juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi untuk mengatasi tantangan ini. Ia menyampaikan beberapa strategi yang menjadi fokus DPMPTSP Aceh ke depan, yakni efektivitas pengelolaan data proyek, pengawasan dan sanksi, kolaborasi dengan stakeholder, dan pemberian insentif.
“Melalui sinergi yang erat, kita dapat memastikan monitoring dan evaluasi dilakukan secara efisien, transparan, dan berkelanjutan, sehingga mendukung tercapainya target investasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ungkapnya.
Iswanto mengajak semua pihak untuk memanfaatkan rapat koordinasi ini sebagai wadah diskusi demi merancang langkah konkret. Ia optimistis Aceh mampu menjadi daerah yang kompetitif dalam menarik investasi.
“Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kita mampu merealisasikan target ini dan menjadikan Aceh sebagai daerah yang berdaya saing tinggi. Kolaborasi adalah kunci utama untuk mendorong realisasi investasi,” tutupnya. (mc aceh/03y)