Closing Program Kegiatan Riset dan Inovasi Komunikasi Mitigasi Bencana

: Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel), Bambang Dedi Mulyadi mengapresiasi laporan akhir pelaksanaan kegiatan mitigasi, pengurangan risiko, dan peningkatan ketahanan daerah terhadap bencana, atau closing program kegiatan riset dan inovasi komunikasi mitigasi bencana._ Foto: Mc.Kalsel


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Rabu, 4 Desember 2024 | 03:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 100


Banjarbaru, InfoPublik - Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel), Bambang Dedi Mulyadi mengapresiasi laporan akhir pelaksanaan kegiatan mitigasi, pengurangan risiko, dan peningkatan ketahanan daerah terhadap bencana, atau closing program kegiatan riset dan inovasi komunikasi mitigasi bencana.

"Alhamdulillah, selama lima bulan lebih, tim bersama BPBD telah melaksanakan tugas dan semoga hasil dari riset ini bermanfaat sebagai kajian mitigasi banjir di daerah kita di Banua, BPBD juga akan menindaklanjuti yang sesuaikan dengan kegiatan kita,"kata Bambang di Aula BPBD Kalsel, Selasa (3/12/20204).

Dijelaskannya,Kalsel merupakan daerah yang sering terkena dampak banjir akibat kondisi geografisnya yang dikelilingi sungai-sungai besar. 

Contohnya, kejadian banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan kabupaten dengan kejadian banjir terbanyak dengan 42  kejadian banjir, Kabupaten Banjar dengan 32 kejadian, dan Kota Banjarmasin menjadi daerah dengan kejadian banjir paling sedikit yakni 6 kejadian dalam 12 tahun terakhir.

Kejadian banjir sebagai bencana alam yang terjadi tidak hanya karena faktor alam, namun juga atas aktivitas manusia seperti adanya permukiman di bantaran sungai, sistem drainase yang tidak memadai, kurangnya kesadaran di sepanjang alur sungai, dan penggundulan hutan di daerah hulu.

Bambang menyebutkan dengan kerja sama tim, kemudian dilakukan komunikasi yang efektif dalam hal ini menjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan media, menerima dan mendistribusikan materi informasi bencana kepada media.

"Kita melakukan koordinasi dengan seluruh unit atau direktorat terkait untuk menyusun, mengkaji dan mengembangkan konten komunikasi pada tiap fase bencana dengan media,"ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan jika komponen lain dalam komunikasi yang efektif yakni melakukan monitoring pemberitaan kebencanaan di media, serta dapat menggunakan hak jawab atas pemberitaan. (MC Kalsel/Fuz/eyv)