- Oleh MC KAB BULELENG
- Jumat, 15 November 2024 | 04:55 WIB
: Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menerima kunjungan studi komparatif dari PMI Kabupaten Pasuruan Jawa Timur pada Sabtu 30 November 2024.
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 2 Desember 2024 | 14:21 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 118
Sleman, InfoPublik - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menerima kunjungan studi komparatif dari PMI Kabupaten Pasuruan Jawa Timur pada Sabtu 30 November 2024. Ketua PMI Pasuruan Agus Setiadji mengatakan, pihaknya merasa perlu melakukan studi banding karena PMI Sleman memiliki berbagai keberhasilan dan program unggulan.
Program unggulan tersebut seperti Ladamanis, Pembinaan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR), maupun unit-unit yang ada. Rombongan PMI Pasuruan diterima Ketua dan Jajaran Pengurus dan Kepala Markas serta Kepala Unit Donor Darah (UDD).
“Kami segenap pengurus, karyawan dan relawan ingin mendapatkan ilmu dan strategi pengelolaan organisasi sebagaimana telah dilakukan oleh PMI Kabupaten Sleman,” tutur Agus Setiadji di markas PMI Sleman.
Lebih lanjut diakui Agus, sumber daya yang dimilikinya masih minimalis, sementara tuntutan semakin komplek. “Untuk itu kami ingin belajar kemudian bergerak maju agar semakin mampu menunjukkan prestasi hingga mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah daerah yang lebih memadai,” katanya.
Dengan prestasi menurut Agus, nantinya kepercayaan dari masyarakat akan bertambah dan berdampak pada meningkatnya pula dukungan dari Pemda Pasuruhan.
Sementara itu Ketua PMI Kabupaten Sleman dr. Mafilinda menjelaskan bahwa program yang dilaksanakan pengurus PMI Sleman merupakan lanjutan sebagaimana telah dirintis pengurus periode sebelumnya.
Katanya, pengurus dibawah kepemimpinan Dr. dr. Sunartono telah berhasil membawa kemajuan, termasuk ide program Ladamanis dan inisiasi proses mendapatkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Selain itu juga meletakkan pondasi penataan organisasi dan SDM yang visioner. Termasuk membangun jejaring.
Lebih lanjut Mafilinda menuturkan, disamping memiliki Unit Donor Darah, PMI Sleman juga telah memiliki unit yang lain, yaitu Klinik Pratama serta Unit Diklat.
“Potensi sumber daya manusia yang dimiliki relawan cukup lengkap, meliputi ketrampilan bidang kepalangmerahan, korlap, logistik, manajemen tanggap darurat bencana, medis, paramedis, mekanik, psychosocial support programe (SPS), restoring family link (RFL) pertolongan pertama, watsan, shelter, pergudangan hingga assesment dan dapur umum,” jelasnya.
PMI Kabupaten Sleman memiliki fasilitator SPSB 22 personel, fasilitator PMR 28 personel, yang berstatus pelatih 6 personel. Sampai saat ini menurut Mafilinda, PMR terdapat 64 unit dengan pangkalan di sekolahan. Anggota PMR baik tingkat Mula, Madya hingga Wira sebanyak 2.753 terdiri 712 laki-laki dan 2.041 perempuan. Untuk Relawan KSR unit Markas, KSR Unit Perguruan Tinggi serta TSR semuanya berjumlah 803 orang terdiri 222 laki-laki dan 581 perempuan.
Sementara itu saat dimintai keterangan mengenai support pemerintah daerah, dr. Mafilinda menjelaskan bahwa Pemda Sleman sangat support dan komitmen membantu PMI, sejak 2019 program Ladamanis dimulai, dalam program itu pemda membantu seluruh biaya produksi darah yang besarnya lebih dari Rp6 miliar setahun, selain itu Pemda juga memberikan hibah mesin pengolah darah yang harganya diatas Rp4 miliar.
Selain itu pemerintah daerah juga mengagendakan pelaksanaan donor darah rutin bagi pegawai dan tempatnya di komplek perkantoran, termasuk di kantor kapanewon dan kalurahan. (Tri Joko S - KIM Kalasan)