Kinerja Perekonomian Sumbar Perlu Dioptimalkan

:


Oleh MC KOTA PADANG, Sabtu, 30 November 2024 | 21:00 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 144


Padang, InfoPublik - Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat (Sumbar) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan di Sumbar pada 2025 berada pada rentang 4,37-5,17 persen. Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Irfan Sukarna mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh permintaan domestik sebagai motor utamanya.

Irfan menilai, kinerja perekonomian Sumbar masih dapat dioptimalkan. Diperlukan reformasi struktural untuk mencapai transformasi ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan berkelanjutan.

Terdapat empat simpul reformasi yang perlu diperhatikan untuk mendukung transformasi ekonomi. Pertama, perlu didukung oleh iklim investasi yang memadai.

“Perbaikan iklim investasi di Sumbar dapat menjadi salah satu upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing daerah. Hal-hal seperti kemudahan perizinan, kepastian regulasi, serta perbaikan akses pembiayaan dapat mendorong kegiatan pelaku usaha yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” ucapnya dalam pertemuan tahunan BI Sumbar di Aula BI Perwakilan Sumbar, Padang, Jumat (29/11/2024).

Kedua, menjalin erat perantau Sumbar sebagai motor pertumbuhan ekonomi. Sumbar memiliki peluang besar untuk memperkuat perekonomian daerah melalui ekosistem investasi yang melibatkan kemitraan antara pemerintah daerah, pelaku usaha lokal, dan diaspora Minangkabau.

Ketiga, mendorong peningkatan produktivitas khususnya sektor ekonomi utama. Mengingat sektor pertaniandan dan industri pengolahan di Sumbar saat ini dihadapkan oleh tantangan produktivitas. Keterhubungan dua sektor utama ini merupakan pilar penting dalam menciptakan nilai tambah produk

Keempat, irama yang selaras dalam pembangunan ekonomi provinsi dan kabupaten/kota. Pembangunan satelit pusat ekonomi di Sumbar yang berfokus pada sektor unggulan masing-masing wilayah.

“Sebagai contoh, Kota Padang sebagai ibu kota provinsi dapat difokuskan sebagai satelit jasa seperti pendidikan dan kesehatan bertaraf internasional. Pasaman Barat dan Dharmasraya dapat didorong untuk melakukan hilirisasi industri kelapa sawit dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berfokus pada pengolahan hasil sawit, sehingga dapat menciptakan nilai tambah. Selain itu Kepulauan Mentawai dan Bukittinggi didorong untuk mengembangkan potensi pariwisata dengan memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan alam,” ucapnya.

Menurut Irfan, menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks, perlu optimistis dan waspada. Sinergi menjadi kunci dari pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berdaya tahan. (MC Padang / Junee)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 2 Desember 2024 | 21:50 WIB
Inflasi November 2024 Kota Padang Capai 0,23 Persen, Ini Penyebabnya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 2 Desember 2024 | 21:45 WIB
Pemkot Padang Tingkatkan Kapasitas TRC PB, Antisipasi Bencana Lebih Matang
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 2 Desember 2024 | 21:24 WIB
Kota Padang Hadirkan Museum Arsip Statis, Perkuat Warisan Budaya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 2 Desember 2024 | 21:13 WIB
Diskominfo Padang Dorong OPD Maksimalkan Media Sosial untuk Informasi Publik
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 1 Desember 2024 | 23:50 WIB
Serak Gulo: Tradisi Bersejarah yang Jadi Ikon Multietnis Kota Padang
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 30 November 2024 | 20:51 WIB
Lomba Fotografi Dekranasda Kota Padang: Dorong UMKM Tingkatkan Promosi Visual
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 30 November 2024 | 20:32 WIB
Aksi Bersih Pantai, Pj Wako Andree Ajak Pelajar Padang Cintai Lingkungan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 30 November 2024 | 04:52 WIB
Penyesuaian Tarif PDAM Padang: Subsidi Lebih Tepat Sasaran