: Seminar Akhir Kajian Pemetaan Daerah Rawan Banjir, Pemprov Kalsel Berikan Strategi Atasi Banjir -Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Senin, 25 November 2024 | 21:25 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 107
Banjarbaru, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan berikan beberapa strategi dalam mengatasi Banjir pada seminar akhir lajian pemetaan daerah rawan banjir di Kalimantan Selatan.
Penjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida Provinsi Kalimantan Selatan, Hadi Safitri mengatakan pada bulan Januari 2021 yang lalu, Provinsi Kalimantan Selatan mengalami kejadian banjir yang parah. Meskipun pada faktanya, banjir merupakan kejadian berulang yang terjadi pada hampir setiap musim hujan, hanya saja biasanya skala kejadiannya kecil dan hanya berdampak pada beberapa wilayah di dalam satu kabupaten.
"Banjir memberikan dampak yang negatif yang cukup besar terhadap sosial ekonomi masyarakat yang terkena bencana banjir,"katanya, Banjarbaru, Senin (25/11/2024).
Dirinya menerangkan berbagai upaya telah dilakukan dalam menanggulangi banjir di Kalimantan Selatan, namun dalam kenyataannya bencana banjir masih kerap terjadi, Hal ini terjadi karena penanggulangannya masih besifat parsial dan belum terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Untuk itulah diperlukan adanya perencanaan dan kerjasama antar wilayah sekitar untuk menanggulangi terjadinya banjir di wilayah Kalimantan Selatan, hal ini mengingat bencana banjir tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Pihaknya mengatakan dalam kajian kali ini Pemprov Kalsel bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan untuk menyusun Strategi dam Rekomendasi dalam mengatasi Banjir di Kalimantan Selatan.
"Ada empat peneliti yang melakukan kajian ini yaitu M. Arief Anwar, Syam'ani, Annida dan Megayulia Nooryaneti. Yang mana para peneliti sebelumnya sudah terjun langsung ke kabupaten/kota untuk mengumpulkan data di lapangan,"imbuhnya.
Lebih lanjut, salah satu peneliti Kajian Pemetaan Daerah Rawan Banjir, M Arief Anwar menambahkan dari Kajian ini pihaknya memberikan beberapa strategi dalam mengatasi banjir.
Strategi yang diberikan diantaranya Pembangunan dan Pemeliharan Bendungan dan Waduk, Penguatan tanggul dan pengamanan tepian sungai, peningkatan kapasitas drainase, pengembangan sistem pengaman banjir, reboisasi dan rehabilitasi hutan serta perlindungan hutan dan daerah resapan banjir.
"Penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kebijakan yangperlu diambil oleh Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi,"tambahnya. (MC Kalsel/usu/eyv)