- Oleh MC KAB ACEH SELATAN
- Senin, 16 Desember 2024 | 08:10 WIB
: Etnis Rohingya melintasi jembatan
Oleh MC KAB ACEH SELATAN, Senin, 25 November 2024 | 20:28 WIB - Redaktur: Juli - 211
Labuhan Haji, InfoPublik - Pelaksana Tugas (Plt) Camat Labuhan Haji Fazli Ras di Aceh Selatan mengatakan masyarakat tidak mengizinkan pendaratan kapal karena menolak kedatangan etnis Rohingya.
"Ada satu kapal membawa etnis Rohingya di tengah laut diduga mengalami kerusakan mesin," kata Fazli Ras, seperti dikutip Senin (25/11/2024).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan panglima laot, keuchik atau kepala desa, dan masyarakat setempat, kata Fazli Ras, diputuskan tidak menerima pendaratan etnis Rohingya.
"Masyarakat menolak pendaratan etnis Rohingya di daratan Kabupaten Aceh Selatan. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait tindak lanjut kapal pengangkut etnis Rohingya tersebut," kata Fazli Ras.
Namun setelah enam hari terombang-ambing di perairan Aceh Selatan, pada Kamis (24/10/2024) Tim SAR gabungan mengevakuasi sebanyak 139 imigran etnis Rohingya ke daratan.
"Ada sebanyak 139 imigran etnis Rohingya dievakuasi ke daratan. Evakuasi menggunakan kapal motor nelayan," ujar Ketua Satgas SAR Aceh Selatan Zumardi Chaidir di Aceh Selatan.
Seratusan imigran etnis Rohingya tersebut dilakukan bertahap, tidak sekaligus. Mereka didaratkan ke Pelabuhan Penyeberang Labuhan Haji. Selanjutnya, mereka ditampung di gedung terminal pelabuhan tersebut.
Sebelumnya, kapal motor mengangkut imigran etnis Rohingya terombang-ambing di perairan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, sejak Jumat (19/10/2024).
Kapal motor tersebut terombang-ambing di perairan berjarak empat mil dari daratan karena masyarakat setempat tidak mengizinkan imigran tersebut mendarat.
Sebanyak 152 imigran etnis Rohingya berada di kapal tersebut terdiri 79 wanita dewasa, 13 laki-laki dewasa serta anak-anak berusia di bawa 10 tahun sebanyak 60 orang.
Dari 152 imigran tersebut, 11 orang di antaranya dievakuasi karena sakit dan kini mereka masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yuliddin Away, Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.
Pada Rabu (6/11/2024) Sebanyak 152 imigran etnis Rohingya direlokasi dari penampungan di Pelabuhan Labuhan Haji ke Lapangan Alun-alun, Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.
Informasi dihimpun di Aceh Selatan, Rabu, relokasi seratusan imigran etnis Rohingya tersebut menggunakan empat mobil truk. Mereka terdiri 60 anak-anak, 79 wanita dewasa dan 13 Laki-laki dewasa.
Relokasi tersebut didasari surat perjanjian masyarakat Labuhan Haji dengan pihak terkait yakni International Organization Migration (IOM) maupun United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Dalam surat tersebut, masyarakat Labuhan Haji hanya menampung sementara etnis Rohingya di Terminal Tipe C Pelabuhan Labuhan Haji hingga Jumat (1/11). Jika lewat dari tanggal tersebut masyarakat mengantarkan imigran tersebut ke Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.
Sebanyak 152 imigran Rohingya jelang tengah malam direlokasi dari lapangan alun-alun Tapaktuan, Ibukota Kabupaten Aceh Selatan, dan pada Rabu ini mereka sudah dua kali dipindahkan karena tidak ada tempat penampungan pengungsi di daerah itu.
Informasi yang dihimpun di Aceh Selatan, sekitar pukul 23.30 WIB imigran Rohingya tersebut dipindahkan dari lapangan alun-alun Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dibawa menuju ke Banda Aceh.
Para imigran Rohingya tersebut terdiri dari 60 anak-anak, 79 wanita dewasa, dan 13 Laki-laki dewasa. Mereka dipindahkan dengan lima unit truk dan dikawal pihak kepolisian.
Tidak hanya di lautan, di darat pun 152 etnis Rohingya terombang-ambing.
Sebanyak 152 imigran etnis Rohingya akhirnya ditampung di GOR Tapaktuan Sport Center (TSC), Gampong Pasar, Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, setelah mereka sebelumnya sempat terkatung-katung di truk dan dibawa ke berbagai daerah di Provinsi Aceh karena adanya penolakan dari masyarakat.
Informasi dihimpun di Aceh Selatan, Sabtu, sebanyak 152 imigran etnis Rohingya tersebut tiba di Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, menumpangi empat truk, pada Sabtu (9/11/2024) pukul 03.42 WIB.
Saat ini, gedung olahraga tersebut dipasangi pita garis polisi serta mendapat pengawalan ketat aparat keamanan setempat. Di dalam gedung, imigran tersebut terlihat membersihkan diri dan makan. Beberapa anak bermain bulu tangkis dengan alat seadanya di GOR milik pemerintah tersebut.
Sebelumnya, masyarakat di Tapaktuan sempat menolak kehadiran imigran etnis Rohingya tersebut dibawa kembali ke Aceh Selatan. Masyarakat sempat berkumpul di sekitar Simpang Keude Aru, Jumat (8/11/2024). Masyarakat mulai berkumpul di tempat tersebut mulai berkumpul pukul 20.30 WIB hingga pukul 23.35 WIB.
Kehadiran masyarakat untuk menolak kehadiran imigran etnis Rohingya. Masyarakat beralasan untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan setelah kehadiran imigran Rohingya seperti terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Aceh.
Namun, setelah adanya audiensi alot antara masyarakat dengan perwakilan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan serta pihak kepolisian, dan demi kemanusiaan, masyarakat mengizinkan seratusan imigran etnis Rohingya tersebut ditempatkan di GOR TSC untuk sementara waktu.
Kelompok imigran etnis Rohingya tersebut sebelumnya didaratkan di Pelabuhan Labuhanhaji, Kamis (24/10). Sebelumnya, imigran tersebut sempat terombang-ambing di atas kapal beberapa hari karena masyarakat juga menolak kehadiran mereka.