- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Senin, 25 November 2024 | 17:33 WIB
: Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jawa Timur di Kantor Pemkab Pasuruan, Rabu (20/11/2024). Foto: dok.MC Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 21 November 2024 | 09:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 120
Surabaya, InfoPublik - Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jawa Timur mengajak ASN di jajaran Pemkab Pasuruan untuk ikut serta memerangi hoaks jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Ajak itu disampaikan Koordinator Komisi Sosialisasi dan Diseminasi KKD Jatim, Mahmud Suhermono saat FGD di Kantor Pemkab Pasuruan, Rabu (20/11/2024).
"Saat ini memang banyak beredar hoaks di media sosial. Kita sulit membendungnya. Tapi dengan kita mengunggah konten yang baik dan positif memenuhi media sosial, maka yang hoaks akan tersisih dengan sendirinya. Karena algoritmanya kan memang begitu," jelas Mahmud.
Ia menjelaskan beberapa ciri-ciri berita hoaks yang banyak beredar di media sosial. Mulai dari judul yang bombastis, alamat website rujukan tidak jelas, tidak mencantumkan nama penulis, dan narasinya cenderung provokatif. Selain itu, berita hoaks juga sering memanipulasi foto atau keterangan gambar dan ciri paling khas adalah meminta dishare atau diviralkan.
Sebagai langkah preventif dalam mereduksi penyebaran hoaks juga telah banyak dilakukan pemerintah. "Dari Kemenkomdigi ada aplikasi aduan konten, aduan nomor, cek rekening. Kalau di Kominfo Jatim ada klinik hoaks. Aplikasi tersebut bisa kita dijadikan rujukan untuk melaporkan dan menguji kebenaran informasi," ujarnya.
Dalam kontestasi Pilkada, Mahmud juga menyampaikan pentingnya peran media sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula. "Paritisipasi politik Gen Z dengan mengeksplorasi peran media sosial dalam pembentukan kesadaran politik remaja ini juga penting" tuturnya.
Peran media sosial dalam kampanye politik, lanjut dia, juga banyak dilakukan karena masyarakat banyak mencari rujukan informasi melalui medsos. "Artinya media sosial pengaruhi pemenangan dalam Pemilu
Peran media sosial juga sangat strategis dalam mempengaruhi perilaku pemilih pemula,"imbuhnya.
Namun, kata dia, di balik kesan positif pemanfaatan medsos jelang Pilkada juga banyak bertebaran hoaks, disinformasi dan misinformasi. "Jadi kita harus lebih bijak dalam memahami informasi yang beredar. Jangan sampai percaya hoaks bahkan ujaran kebencian. Harus disaring dan diverifikasi melalui aplikasi milik pemerintah yang lebih terpercaya," pungkasnya.
Kegiatan FGD KKD Jatim Penguatan Sinergitas Pengamanan Ruang Digital Jelang Pilkada 2024 itu dibuka oleh Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan, Joko Purnomo. Acara dihadiri 60 peserta dari perangkat daerah, aparatur kecamatan dan perwakilan dari Forkopimda yang tergabung dalam KKD Kabupaten Pasuruan. (MC Jatim/ida/eyv)