Sebanyak 3.811 Jiwa Warga Aceh Barat Terdampak Banjir

: Rumah warga di Desa Gunong Pulo, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu (20/11/2024) masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 20-40 sentimeter. Foto: BPBD Aceh Barat.


Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 21 November 2024 | 17:36 WIB - Redaktur: Juli - 60


Banda Aceh, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, mencatat sebanyak 3.811 jiwa atau 1.312 kepala keluarga (KK) di daerah tersebut terdampak banjir.

“Belum ada warga yang mengungsi, masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Said Wahyu, berdasarkan rilis BPBD Aceh Barat, Rabu (20/11/2024), sembari menyebutkan, ketinggian air di lokasi bencana di Aceh Barat bervariasi berkisar antara 20-40 centimeter.

Ada pun sebaran masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat diantaranya di Desa Blang Cot Mameh berjumlah 55 jiwa atau 33 KK, Desa Napai sebanyak 402 jiwa atau 130 KK, Desa Pasi Malee sebanyak 62 jiwa atau 33 KK, Desa Cot Rubek sebanyak 45 jiwa atau 32 KK.

Kemudian Desa Cot Rambong sebanyak 75 jiwa atau 40 KK, Desa Nalet (masih di data), Desa Peuleukung sebanyak 56 jiwa atau 36 KK, Alue Perman (masih di data), Desa Alue Leuhob sebanyak 72 jiwa atau 48 KK, Pasi Mali sebanyak 62 jiwa atau 33 Kk, serta Desa Cot Lagan (masih di data).

Sedangkan di Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, kata Said Wahyu, jumlah masyarakat terdampak banjir sebanyak 2.779 jiwa atau 869 KK terdiri tersebar di Desa Teupin Peuraho sebanyak 723 jiwa atau 217 KK, Desa Keub sebanyak 650 jiwa atau 215 KK. Kemudian di Desa Peuribu sebanyak 1.070 jiwa atau 280 KK, serta Desa Gunung Pulo sebanyak 336 jiwa atau 103 KK.

Said Wahyu menambahkan, untuk banjir yang terjadi di Desa Cot Keumudee, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat hingga kini telah surut.

“Kami juga masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir di Aceh Barat, saat ini teman-teman masih bekerja di lapangan,” kata Said Wahyu. (mc aceh/01)