- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:31 WIB
:
Oleh MC KAB BENGKALIS, Selasa, 19 November 2024 | 21:59 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 177
Bengkalis, InfoPublik – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ed Efendi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai potensi ancaman paham radikalisme dan terorisme menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ajakan tersebut disampaikan dalam acara silaturahmi dan diskusi terbuka yang berlangsung di Gedung Daerah, Datuk Laksamana Raja Dilaut,Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau pada Selasa (19/11/2024).
Ed Efendi menekankan bahwa Pilkada 2024 harus berjalan dengan aman, lancar, dan damai tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi untuk tujuan yang merusak.
"Masyarakat harus lebih waspada terhadap masuknya paham radikal dan terorisme yang bisa mengganggu suasana kondusif di Negeri Junjungan. Jangan biarkan keharmonisan yang telah terjaga selama ini dirusak oleh kepentingan kelompok tertentu," ujar Ed.
Ia juga menjelaskan bahwa menjelang Pilkada, berbagai isu sering dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menyebarkan ideologi radikal, melakukan tindakan intoleran, dan mengganggu kerukunan masyarakat.
Menurut Ed, setiap tahapan pemilu memiliki potensi kerawanan. Misalnya, masa kampanye sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyusupkan aksi teror. Bahkan, pada saat pencoblosan dan penghitungan suara, kerawanan dapat muncul di tempat pemungutan suara (TPS), panitia pemilihan kecamatan (PPK), atau kantor KPU.
"Tidak hanya itu, demonstrasi yang dilakukan pendukung salah satu pihak juga dapat memicu kerusuhan jika tidak dikelola dengan baik, bahkan dapat ditunggangi oleh kelompok radikal," jelas Ed.
Ed menekankan pentingnya peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda dalam menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat. Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial.
"Jangan mudah percaya dengan berita hoaks yang disebarkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Kita harus pandai memilah mana informasi yang benar dan mana yang hanya provokasi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat perlu memperkuat jiwa nasionalisme, memperkaya wawasan keagamaan yang moderat dan toleran, serta membentengi diri dari segala bentuk provokasi.
Ed juga mengingatkan politisi, tim pemenangan, dan simpatisan untuk tidak menggerakkan massa secara berlebihan yang dapat memicu benturan. Hal ini dikhawatirkan dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal.
"Mari kita semua menjaga suasana Pilkada yang damai. Jangan sampai perbedaan pilihan politik justru menjadi alasan terjadinya konflik," pungkasnya.
#DISKOMINFOTIK