Mengolah Tanah Dumai: Pemuda Lokal Cetak Omzet Capai Rp500 Juta dari Pertanian Hortikultura

:


Oleh MC KOTA DUMAI, Jumat, 15 November 2024 | 02:39 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 234


Dumai, InfoPublik – Kota Dumai, yang terkenal sebagai kota pelabuhan dan industri di pesisir timur Sumatera, ternyata masih memiliki area persawahan seluas 233 hektare di Kecamatan Dumai Timur dan Sungai Sembilan.

Tak hanya itu, di Kelurahan Tanjung Penyembal, Kecamatan Sungai Sembilan, terdapat lahan seluas 4 hektare yang dikelola oleh pemuda lokal untuk mengembangkan komoditas hortikultura.

Potensi ini dimanfaatkan oleh Wiyono, Duta Petani Milenial (DPM) Kementerian Pertanian RI angkatan pertama pada tahun 2020. Wiyono dan tim mengelola lahan ini dengan menanam berbagai komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, kacang panjang, jagung, sawi caisim, pakcoy, bayam, dan kangkung. Mereka melakukan rotasi tanaman sesuai musim untuk menjaga keberlanjutan produksi.

"Saya diangkat menjadi Duta Petani Milenial Kementan RI pada tahun 2020 dan ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah Riau. Ini adalah kehormatan dan tanggung jawab yang besar," ungkap Wiyono saat dihubungi oleh Tim Kominfo Dumai pada Rabu (13/11/2024).

Ia menjelaskan bahwa terpilihnya ia sebagai Duta Petani Milenial didasarkan pada kriteria khusus, termasuk pengalaman bertani minimal dua tahun, omzet bulanan minimal Rp10 juta, kemampuan meregenerasi petani di wilayahnya, dan kemitraan dengan pelaku usaha lain. Melalui usahanya, Wiyono bahkan berhasil meraih omzet antara Rp250 hingga 500 juta per tahun.

Untuk memajukan pertanian di Dumai, Wiyono mendirikan pusat pelatihan pertanian swadaya sebagai sarana edukasi bagi para petani lokal, serta mengembangkan teknologi pertanian berbasis Internet of Things (IoT). Dengan teknologi IoT, proses pertanian di lahan mereka dapat dipantau dan dioperasikan melalui aplikasi di gawai, yang memudahkan pengawasan dan pemeliharaan tanaman.

Selain itu, Wiyono memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube sebagai sarana pemasaran serta edukasi bagi petani muda. Ia berharap agar lebih banyak generasi milenial dan Gen Z tertarik terjun ke sektor pertanian, mengingat potensi dan peluang besar yang dimiliki sektor ini.

"Selama manusia membutuhkan pangan, sektor pertanian akan selalu relevan. Kepada generasi muda, mari kita manfaatkan peluang besar di sektor pertanian ini dan jangan ragu untuk menjadi petani. Sektor ini bisa membawa perubahan besar, baik untuk diri kita maupun masyarakat sekitar," ajaknya.

 

Berita Terkait Lainnya