- Oleh Putri
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:56 WIB
:
Oleh MC KAB SIDOARJO, Jumat, 8 November 2024 | 20:27 WIB - Redaktur: Juli - 154
Sidoarjo, InfoPublik – Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menggelar Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor untuk mengintegrasikan pencegahan pneumonia dan diare pada anak melalui upaya peningkatan cakupan imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Rotavirus Vaccine (RV), Rabu (6/11/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes, yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pneumonia dan diare masih menjadi ancaman serius bagi bayi dan balita di Indonesia. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2023, pneumonia telah menjadi penyebab utama kematian bayi dan balita, menyumbang sekitar 22 persen, sementara diare menyumbang 1 persen.
"Untuk mengatasi masalah ini, vaksin PCV dan RV telah terbukti efektif di banyak negara dalam menurunkan angka kejadian pneumonia dan diare secara signifikan," ujar dr. Lakhsmie.
Ia juga menekankan bahwa vaksinasi PCV dan RV kini menjadi bagian dari program imunisasi nasional yang menargetkan cakupan 100 persen pada 2024.
Di Sidoarjo, data menunjukkan adanya angka kejadian pneumonia yang cukup tinggi, dengan 8.835 kasus batuk yang menyebabkan pneumonia dan 31.256 kasus pada balita. Meskipun cakupan imunisasi PCV secara agregat sudah mencapai 80 persen, namun berdasarkan aplikasi ASIK, masih tercatat sebesar 50,2 persen. Sedangkan imunisasi rotavirus mencatatkan angka 79,1 persen, dengan data aplikasi ASIK menunjukkan angka yang lebih rendah, yakni 43,9 persen.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk meningkatkan capaian program imunisasi ini, dengan fokus pada pengurangan kesenjangan data antara pencatatan manual dan digital melalui aplikasi ASIK. Salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jadwal dan manfaat vaksinasi yang baru, serta terbatasnya sosialisasi dan edukasi.
Untuk mencapai target 100 persen, Kementerian Kesehatan bersama dengan Children’s Health and Immunization (CHAI) dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan kolaborasi melalui pertemuan lintas program dan lintas sektor.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan pneumonia dan diare pada bayi dan balita di Sidoarjo secara terintegrasi.
"Semoga pertemuan ini dapat memberi wawasan dan ilmu bagi tenaga kesehatan di Sidoarjo, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam memperkenalkan imunisasi PCV dan RV kepada masyarakat. Dengan peningkatan kesadaran, kami yakin target pencapaian imunisasi dapat tercapai, dan kasus pneumonia serta diare pada balita dapat ditekan," kata dr. Lakhsmie.
Selain itu, dalam acara ini juga diajarkan cara pencatatan imunisasi secara manual maupun melalui aplikasi, agar pencatatan pemberian vaksin dapat terintegrasi dengan baik. Para petugas kesehatan di puskesmas diharapkan dapat menyampaikan informasi yang jelas mengenai vaksinasi kepada masyarakat di wilayah masing-masing, agar semakin banyak orang tua yang memahami manfaat vaksinasi dalam mencegah pneumonia dan diare pada anak.
Dengan adanya komitmen dari berbagai pihak, Sidoarjo berharap dapat mencapai cakupan imunisasi yang lebih tinggi dan menurunkan angka kejadian pneumonia serta diare pada bayi dan balita.