Bele Mo'o Sehati Diharapkan Jadi Pelayanan Satu Kali Selesai

: Peluncuran Bele Mo’o Sehati di Puskesmas Tilango, Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (5/11/2024). (Foto : Rian)


Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 6 November 2024 | 09:41 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 149


Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Bele Mo’o Sehati atau rumah pemulihan gizi yang merupakan strategi penanganan tengkes (stunting) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo diharapkan dapat menjadi pelayanan satu kali selesai atau One Stop Service. Hal ini disampaikan Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin saat meluncurkan Bele Mo’o Sehati di Puskesmas Tilango, Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (5/11/2024).

Disampaikan Rudy, adanya Bele Mo’o Sehati di Desa Tabumela dapat dibarengi dengan program makan bergizi gratis. Sehingga upaya dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas dapat dilakukan dengan cepat.

“Kita lihat anak-anak yang ada di sebelah kanan saya ini mungkin umurnya 4-5 tahun. Generasi emas pada tahun 2045 mendatang berarti umur mereka berada pada umur angkatan kerja atau 25 tahun. Kalau kita tidak bina dari sekarang, mereka akan jauh tertinggal, nanti di provinsi lain lebih maju kita Provinsi Gorontalo akan tertinggal,” ungkap Rudy.

Rudy menilai, perlu adanya kerja sama untuk menciptakan generasi emas yang akan datang. Jika tidak dibina dan diintervensi dari sekarang, maka Gorontalo tidak bisa menciptakan SDM yang berkualitas dan akan tertinggal dari daerah-daerah lain. Ia pun akan berupaya bersama pemerintah provinsi untuk terus mendorong intervensi ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa mengatakan Bele Mo’o Sehati sebelumnya telah dilaksanakan di Kota Gorontalo dan Bone Bolango. Selanjutnya akan dilaksanakan di Kabupaten Boalemo, Pohuwato, dan Gorontalo Utara.

“Prevalensi stunting di Desa Tabumela ini mencapai 27 persen. Jadi terima kasih kepada teman-teman di puskemas yang sudah melakukan pengukuran dengan baik di tempat lain biasa yang mereka dapatkan cuma 5 6 persen di sini mereka dapatkan 27 persen dan itu menandakan bahwa teman teman di lapangan di puskesmas sudah bisa melakukan pengukuran dengn baik

Di Kabupaten Gorontalo, strategi ini akan menyasar anak-anak balita sebanyak 76 sasaran sesuai data yang ada dan pada pelaksanaannya akan didukung oleh lintas program, lintas sektor terkait hingga swasta. Harapannya, strategi ini tidak hanya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi, namun dapat dicontoh oleh pemerintah kabupaten juga. (mcgorontaloprov/mila)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Rabu, 20 November 2024 | 08:06 WIB
Puskesmas Awayan Gelar Lokakarya Mini dan Forum Komunikasi Publik
  • Oleh MC KAB GAYO LUES
  • Selasa, 19 November 2024 | 20:20 WIB
Peringatan HKN 2024, Puskesmas dan Tenaga Medis di Gayo Lues Terima Penghargaan
  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Senin, 18 November 2024 | 10:52 WIB
Gelar World Diabetes Day 2024, Pemkot Kampanyekan Pola Hidup Sehat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 17 November 2024 | 10:05 WIB
Peran Posyandu Mendeteksi dan Mencegah Balita Stunting
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Minggu, 17 November 2024 | 10:06 WIB
Layanan Deteksi Dini Penyakit dan Perawatan Kesehatan Gratis untuk Kelompok Rentan