- Oleh MC KOTA SINGKAWANG
- Selasa, 19 November 2024 | 22:46 WIB
: Workshop Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif di Kota Singkawang yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Singkawang, Kamis (31/10/2024).
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 1 November 2024 | 21:12 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 256
Singkawang, InfoPublik – Butuh keberlanjutan seperti edukasi agar sebuah inovasi bisa dirasakan manfaatnya untuk menyelesaikan masalah. Sekretaris Bappeda Kota Singkawang Deasy mengatakan, sebuah inovasi tidak boleh berhenti sampai pada selesai dibuatnya inovasi tersebut, melainkan juga harus bermanfaat bagi umum.
“Dari segi jumlah, hingga kini inovasi di Kota Singkawang terbilang cukup banyak, hanya saja tidak memerhatikan kualitas dari inovasi tersebut. Jangan asal buat inovasi lalu berhenti, edukasi ini yang coba diberikan lewat workshop ini,” ungkap Deasy.
Deasy menyampaikan hal tersebut dalam Workshop Penciptaan Ide Kreatif dan Inovatif di Kota Singkawang yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Singkawang, Kamis (31/10/2024).
Ia mengatakan, perlunya workshop digelar mengingat terjadinya penurunan nilai indeks inovasi daerah Kota Singkawang. “Sejak tahun 2021 ajang lomba kreasi inovasi daerah kita sempat berada di peringkat 1, namun sejak saat itu setiap tahunnya semakin mengalami penurunan,” katanya.
Workshop lanjutnya, diharapkan dapat kembali menumbuhkan semangat masyarakat dalam menciptakan ide-ide kreatif yang dapat disalurkan menjadi inovasi daerah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Lidya Yunanda menjelaskan, tujuan workshop ini adalah untuk mendorong penciptaan ide kreatif dan inovatif sebagai solusi permasalahan Kota Singkawang serta menumbuhkan kepedulian generasi muda dan peran serta aktif seluruh elemen masyarakat Kota Singkawang untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Jadi masyarakat harapannya bukan hanya sebagai penerima manfaat saja, tetapi juga menjadi aktor yang turut berperan dalam pembangunan dan pemajuan Kota Singkawang,” jelasnya.
Adapun peserta workshop ini diikuti oleh 172 peserta yang terdiri dari 69 peserta dari unsur Pemkot Singkawang, 55 peserta dari tokoh masyarakat, komunitas dan organisasi, serta 48 peserta dari kalangan perguruan tinggi, perwakilan sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta.
Lidya Yunanda berharap, nantinya dapat lahir komunitas-komunitas penggagas ide kreatif dan inovatif. Sehingga ide-ide yang tercetus dalam workshop ini dapat dimatangkan dan kemudian bisa diikutsertakan pada lomba Kresida 2024 yang rencananya akan digelar pada 15 November mendatang.
“Dalam workshop ini para peserta akan membentuk kelompok-kelompok yang nantinya masing-masing akan mencetuskan ide dan gagasan kreatifnya. Jadi harapan kami, ide-ide yang tercetus dapat kita matangkan dan kemudian diikutsertakan pada lomba kresida 2024,” tutupnya. (MC Prov. Singkawang)